PYONGYANG - Korea Utara (Korut) telah memerintahkan militernya siaga perang sebagai tanggapan atas digelarnya latihan militer gabungan tahunan Amerika Serikat (AS) - Korea Selatan (Korsel) yang dimulai pekan ini. Informasi ini disampaikan sumber-sumber di Korut kepada kantor beritaRFA, Rabu (20/4).

Latihan militer AS-Korsel tersebut sebagian besar merupakan simulasi komputer dan melibatkan kerja sama antara pos komando aliansi. Namun Korut masih memandang latihan tersebut sebagai ancaman terhadap kedaulatannya, dan Biro Politik Umum telah memerintahkan militer untuk siap berperang.

"Artileri dan unit misi penting lainnya diinstruksikan untuk menjaga tingkat kesiapan yang tinggi dan sering melakukan inspeksi pada peralatan tempur mereka sehingga mereka dapat segera memasuki pertempuran jika terjadi krisis," kata seorang narasumber militer rahasia di provinsi barat laut Pyongan Utara.

"Selama latihan militer gabungan Korsel -AS, para komandan tidak boleh meninggalkan wilayah di bawah yurisdiksi mereka. Prajurit di unit-unit siap dimobilisasi siang atau malam," imbuh narasumber itu.

Pihak berwenang Korut ingin tentara tidak hanya siap di medan perang fisik, tetapi juga di medan perang ideologis, ucap narasumber militer rahasia di provinsi timur laut Hamgyong Utara.

"Sejak Selasa (19/4), departemen politik di semua unit didesak untuk menggunakan kelas pendidikan ideologis untuk pejabat tinggi Sabtu (23/4) mendatang, dan jam pendidikan mental harian untuk tentara, sehingga mereka dapat mempropagandakan ketegangan situasi politik saat ini, dan mengkonfirmasi tekad mereka untuk membela pemimpin tertinggi kita," kata dia, mengacu pada pemimpin negara itu, Kim Jong-un.

Situasi Memanas

Latihan militer bersama AS-Korsel akan berlangsung hingga Jumat (22/4), kemudian istirahat untuk akhir pekan, dilanjutkan pada 25 April dan berakhir 28 April, menurut Kepala Staf Gabungan Korsel.

Korut selalu mengeluarkan kritikan keras setiap kali Korsel dan AS melakukan latihan militer gabungan. Sejumlah media propaganda Korut menyebut latihan militer gabungan AS-Korsel yang tengah berlangsung sejak 12 April, telah membuat situasi di Semenanjung Korea menjadi memanas. RFA/KBS/I-1

Baca Juga: