Korut terus melanjutkan aksi provokasi dengan kembali meluncurkan misil jelajah pada Selasa (20/1) pagi.

SEOUL - Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan (Korsel) menyatakan bahwa Korea Utara (Korut) kembali meluncurkan misil jelajah di wilayah Laut Barat pada pukul 07.00 pagi pada Selasa (30/1).

Peluncuran tersebut dilakukan hanya dalam dua hari setelah peluncuran misil jelajah dari kapal selam ke Laut Barat selain peluncuran misil jelajah tanggal 24 Januari lalu.

Jarak jangkauan misil Korut yang terdeteksi oleh militer Korsel mencapai 1.500 hingga 2.000 kilometer. Tahun lalu, Korut pernah mengklaim bahwa mereka menetapkan jarak jangkauan sejauh 1.500 hingga 1.800 kilometer ketika meluncurkan misil jelajah Hwasal-1 dan Hwasal-2.

"Misil kali ini terbang dengan jarak normal dan uji coba tersebut dilakukan untuk meningkatkan kinerja misil," demikian pernyataan dari militer Korsel.

Terkait dengan peluncuran kembali misil jelajah Korut ini, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan pihaknya tengah memantau pergerakan Korut. Wakil juru bicara Pentagon, Sabrina Singh, menyatakan pada Senin (29/1) waktu setempat, bahwa pihaknya terus memantau pengumuman terkait uji coba peluncuran misil jelajah strategis Korut.

Ditambahkan pula bahwa AS tetap menjaga sikap yang tegas terhadap ancaman program militer Korut dan akan berpegang teguh pada janji keamanan AS terhadap Korsel dan Jepang.SB/KBS/I-1

Baca Juga: