SEOUL - Korea Utara (Korut) tampaknya sedang memperluas upaya restorasi di lokasi uji coba nuklirnya hingga mencapai terowongan kedua. Hal itu diutarakan oleh sebuah institusithink tankyang berbasis di Amerika Serikat (AS) pada Kamis (16/6), seiringan dengan keluarnya pernyataan dari pejabat Korea Selatan (Korsel) dan AS yang mengatakan bahwa uji coba nuklir baru dapat dilakukan setiap saat dalam waktu dekat.

"Pekerjaan dan persiapan di terowongan nomor 3 di fasilitas uji coba nuklir Punggye-ri tampaknya sekarang selesai dan siap untuk kemungkinan uji coba nuklir," lapor Centre for Strategic and International Studies (CSIS) setelah mereka mendapatkan analisis citra satelit komersial.

"Untuk pertama kalinya, analis melihat juga aktivitas konstruksi baru di terowongan nomor 4 yang mengindikasikan upaya untuk mengaktifkannya kembali pengujian potensial di masa depan," imbuh CSIS.

Dalam laporannya, CSIS mengatakan di luar terowongan nomor 3 terlihat ada dinding penahan dan beberapa lanskap kecil dengan semak-semak yang kemungkinan dibuat untuk mengantisipasi kunjungan pejabat senior.

Kedua terowongan itu sebelumnya tidak pernah digunakan untuk uji coba nuklir dan pintu masuknya dihancurkan pada 2018 ketika Korut mendeklarasikan moratorium uji coba senjata nuklir dan misil balistik antarbenua (ICBM).

Pemimpin Kim Jong-un mengatakan dia tidak lagi terikat oleh moratorium itu karena kurangnya langkah timbal balik oleh AS selama pembicaraan denuklirisasi, dan Pyongyang melanjutkan pengujian ICBM tahun ini.

Korut sendiri telah melakukan enam kali uji coba nuklir bawah tanah di lokasi tersebut dari 2006 hingga 2017.

Sikap Korsel

Pejabat Korsel pekan lalu mengatakan bahwa Korut siap untuk melakukan uji coba nuklir kapan saja dan bahwa waktu pastinya sekarang sudah ada di tangan Kim Jong-un.

Juru bicara kementerian pertahanan Korsel, ketika ditanya tentang laporan CSIS itu, mengatakan pihaknya akan memantau dengan cermat perkembangan aktivitas nuklir Korut bersama dengan otoritas intelijen AS, tetapi menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Korsel, Park Jin, pada Senin (13/6) setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, di Washington DC, mengatakan bahwa setiap provokasi oleh Korut, termasuk uji coba nuklir, akan ditanggapi dengan tegas dan secara bersama. ST/I-1

Baca Juga: