Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa Korut telah selama 3 hari berturut-turut menggelar latihan militer di dekat perbatasan laut yang diperebutkan dengan Korsel.

SEOUL - Kantor beritaYonhappada Minggu (7/1) melaporkan bahwa Korea Utara (Korut) sedang melakukan latihan penembakan di pantai baratnya. Latihan militer selama hari ketiga berturut-turut itu digelar di dekat perbatasan laut yang diperebutkan dengan Korea Selatan (Korsel).

"Korut melakukan latihan tembakan langsung di pantai barat, lapor militer Korsel," tulisYonhap. "Militer Korut telah melakukan latihan di utara Pulau Yeonpyeong, garis depan Korsel, sejak sekitar jam 4 sore (0700 GMT)," imbuh kantor berita itu, mengutip sumber militer.

Di lokasi itu tidak ada peluru artileri Korut yang jatuh di selatan Garis Batas Utara (NLL), perbatasan maritimde factodi Laut Kuning, dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, tambahYonhap.

Penduduk di Pulau Yeonpyeong di perbatasan Korsel, diperingatkan untuk tetap berada di dalam rumah pada Minggu, kata pejabat setempat kepadaAFP, karena latihan tersebut dan kemungkinan tindakan balasan dari Korsel.

"Tembakan artileri Korut saat ini terdengar," kata sebuah pesan teks yang dikirim ke seluruh warga pada Minggu sore, yang rinciannya telah dikonfirmasi kepadaAFPoleh pejabat setempat.

"Pasukan di Pulau Yeonpyeong saat ini sedang merespons, namun warga disarankan untuk berhati-hati dalam beraktivitas di luar ruangan," kata pesan tersebut.

Pada Jumat (5/1) dan Sabtu (6/1), Korut menembakkan peluru artileri di daerah yang sama - dekat Yeonpyeong dan Baengnyeong, dua pulau berpenduduk jarang yang terletak tepat di selatan perbatasan maritimde factoantara kedua belah pihak.

Pada Jumat, penduduk kedua pulau tersebut diperintahkan untuk mengungsi ke tempat penampungan dan layanan feri dihentikan selama salah satu eskalasi militer paling serius di semenanjung tersebut sejak Pyongyang menembakkan peluru ke salah satu pulau tersebut pada 2010.

Pada kedua hari tersebut, misil Korut mendarat di zona penyangga yang dibuat berdasarkan perjanjian pengurangan ketegangan pada 2018, yang berantakan pada November setelah Korut meluncurkan satelit mata-mata.

Operasi Yang Menipu

Korut mengatakan pada Jumat bahwa latihan penembakan pada hari itu bahkan tidak memiliki efek tidak langsung di pulau-pulau perbatasan.

Pada Minggu, saudara perempuan Kim Jong-un yang berkuasa membantah klaim Seoul bahwa Pyongyang telah menembakkan puluhan peluru artileri di dekat perbatasan mereka pada Sabtu dan mengatakan bahwa mereka malah melakukan "operasi yang menipu".

"Militer kami tidak menembakkan satu peluru pun ke wilayah perairan tersebut," kata Kim Yo-jong dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor beritaKCNA.

Kim malah mengklaim bahwa militer negaranya telah meledakkan bahan peledak yang menirukan suara tembakan sebanyak 60 kali dan "melihat reaksi" pasukan Korsel.

"Hasilnya jelas seperti yang kami harapkan," kata dia seraya menambahkan: "Mereka salah menilai suara ledakan sebagai suara tembakan dan menduga itu sebagai provokasi. Dan mereka bahkan membuat pernyataan yang salah dan kurang ajar bahwa peluru dijatuhkan di daerah penyangga laut."

"Musuh bisa saja bertingkah bodoh demi harga diri dengan salah menilai gemuruh gemuruh di langit utara di kemudian hari sebagai tembakan artileri KPA (Tentara Rakyat Korea)," ujar dia.

Hubungan antara kedua Korea berada pada titik terendah dalam beberapa dekade setelah pemimpin Kim Jong-un tahun lalu memasukkan status negaranya sebagai negara nuklir ke dalam konstitusi dan melakukan uji coba beberapa ICBM canggih. AFP/And

Baca Juga: