SEOUL - Korea Utara (Korut) pada Kamis (19/9) mengklaim telah menguji misil balistik taktis terbarunya yang mampu membawa hulu ledak superbesar dan misil jelajah strategis, media pemerintah melaporkan.

"Pemimpin Kim Jong-un turut memantau uji misil balistik taktis tipe baru Hwasongpho-11-Da-4.5 dan misil jelajah strategis yang telah ditingkatkan kemampuannya," kata kantor berita KCNA.

"Misil balistik taktis tipe baru itu dilengkapi dengan hulu ledak konvensional superbesar berbobot 4,5 ton sesuai desain. Korut juga melakukan uji coba misil jelajah strategis yang kinerjanya telah kian ditingkatkan untuk penggunaan tempur," imbuh kantor berita itu.

Kim Jong-un telah menggelar lusinan peluncuran tahun ini bagian dari serangkaian uji coba yang menurut para ahli dapat dikaitkan dengan dugaan pasokan senjata ilegal Korut ke sekutunya Russia untuk digunakan di Ukraina.

Militer Seoul menggambarkan peluncuran misil Korut pada Rabu (18/9) lalu sebagai salvo misil balistik jarak pendek yang mampu terbang sekitar 400 kilometer di timur Semenanjung Korea.

"Peluncuran itu ditujukan untuk memverifikasi keakuratan serangan pada jarak 320 kilometer dan daya ledak hulu ledak superbesar," lapor KCNA.

Kim Jong-un mengatakan bahwa pengujian semacam itu diperlukan untuk lingkungan keamanan di negaranya. "Situasi militer dan politik di kawasan menunjukkan bahwa upaya untuk memperkuat kemampuan militer dalam rangka membela diri harus menjadi urusan yang paling penting," kata Kim Jong-un.

Korut membantah telah melakukan perdagangan senjata dengan Russia yang melanggar sanksi, tetapi karena diplomasi telah lama terhenti, negara itu tahun ini menyatakan Korea Selatan (Korsel) sebagai musuh utama dan baru-baru ini memindahkan senjata berkemampuan nuklirnya ke daerah perbatasan.

Pyongyang baru-baru ini memperkuat hubungan militer dengan Moskwa, dengan Presiden Vladimir Putin melakukan kunjungan langka ke Korut pada bulan Juni, di mana ia menandatangani perjanjian pertahanan bersama dengan Kim Jong-un. Akhir pekan lalu, Kim Jong-un menerima kepala keamanan Russia, Sergei Shoigu, di Pyongyang akhir pekan lalu, dan mengirim menteri luar negeri Korut ke Russia pada awal pekan ini.

Balon Sampah

Sementara itu dari Seoul dilaporkan bahwa Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel menyatakan bahwa pihaknya telah mendeteksi sekitar 160 balon pembawa sampah yang dikirimkan oleh Korut pada Rabu (18/9) sore hingga malam hari. Menurut JCS, sekitar 30 balon sampah ditemukan mendarat di wilayah Seoul dan Provinsi Gyeonggi Utara hingga siang pada Kamis (19/9).

Korut terus mengirimkan balon-balon sampah tersebut sebanyak total 21 kali sejak tanggal 28 Mei lalu.

Terkait sejumlah provokasi Korut belakangan ini, para ahli menilai situasi serupa akan terus berlanjut hingga pemilihan presiden Amerika Serikat pada November mendatang.AFP/KBS/I-1

Baca Juga: