SEOUL -Korea Utara (Korut) dilaporkan telahkembali menembakkan artileri ke arah laut, melanggar kesepakatan militer 19 September antara kedua Korea.

Penembakan tersebut adalah provokasi unjuk kekuatan yang dikatakan merupakan tanggapan atas latihan penembakan gabungan antara militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) yang berlangsung di sekitar daerah Cheorwon, Provinsi Gangwondo, selama dua hari.

"Militer Korut menembakkan puluhan artileri ke zona penyangga maritim di Laut Timur dari Kabupaten Goseong, Korea Utara, pada Selasa (6/12) pagi," lapor kantor berita KBS, Selasa.

Departemen Staf Umum Angkatan Darat Korut mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya mendeteksi latihan penembakan artilieri gabungan antara Korsel dan AS di sekitar garis perbatasan pada Senin (5/12) dan Selasa (6/12).

Menanggapi hal tersebut, pihaknya mengeluarkan perintah tembakan peringatan ke arah laut agar pihak musuh menghentikan latihan militer yang provokatif di sekitar garis perbatasan antar-Korea.

Namun, latihan penembakan antara Korsel dan AS tersebut adalah latihan militer yang digelar secara rutin. Korsel dan AS menggelar latihan dengan mengerahkan peluncur roket multiple (MLRS) dan artileri swagerak K-9 di sekitar wilayah Cheorwon, Provinsi Gangwondo, selama dua hari sejak Senin lalu.

Korut kemudian menanggapi latihan gabungan tersebut dengan menembakkan 130 amunisi ke arah Laut Timur dan Barat.

Otoritas militer Korsel mengatakan bahwa penembakan ke arah zona penyangga maritim Laut Timur dan Barat adalah pelanggaran kesepakatan militer 19 September, sehingga pihaknya akan menjaga postur kesiapsiagaan menghadapi situasi yang tidak diinginkan.

Sementara itu, penembakan selama dua hari berturut-turut yang dilakukan Korut adalah yang pertama kalinya dalam sebulan terakhir sejak penembakan 80 artileri ke arah Laut Timur pada 3 November lalu. KBS/I-1

Baca Juga: