Korut mengecam penempatan aset strategis nuklir oleh AS di Korsel saat Seoul menggelar parade militer yang menandai peringatan Hari Angkatan Bersenjata.

SEOUL - Kementerian Pertahanan Korea Utara (Korut) mengecam penempatan aset strategis nuklir oleh Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan (Korsel). Informasi itu dilaporkan kantor beritaKCNApada Selasa (1/10), saat Seoul bersiap menyelenggarakan parade militer yang menandai peringatan Hari Angkatan Bersenjata.

Wakil Menteri Pertahanan Korut, Kim Kang-il, menuduh Washington DC telah melakukan gertakan militer yang gegabah dan memicu ketegangan dengan mengirimkan kapal selam bertenaga nuklir baru-baru ini ke Korsel dan menerbangkan pesawat bomber B-1B untuk parade tersebut.

Media Korsel melaporkan bahwa pesawat bomber B-1B akan bergabung dalam parade yang digelar pada Selasa sore yang terbang di atas Seoul bersama jet tempur sekutu dan pesawat lainnya.

"Unjuk kekuatan AS tersebut hanya menyoroti kerugian strategisnya di Semenanjung Korea atas Korut serta fobia nuklir kronis Korsel," ucap Kim Kang-il seperti dilansirKCNA. "Kita dapat mengkaji rencana aksi baru tersebut kapan saja dan melaksanakannya," imbuh dia seraya berjanji untuk terus meningkatkan pencegah perang yang kuat di negaranya.

Peringatan Yoon

Sementara itu di Seoul, Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol, kembali memperingatkan Korut tentang akhir rezimnya jika Pyongyang menggunakan senjata nuklir.

"Kim Jong-un dari Korut akan menghadapi akhir rezimnya jika ia menggunakan senjata nuklirnya terhadap Korsel," kata Presiden Yoon pada Selasa saat Korsel menggelar parade yang memamerkan kehebatan militernya di alun-alun Gwanghwamun, Seoul.

Selain memamerkan persenjataan, jet-jet tempur dan tank, pada parade itu Korsel juga memperlihatkan misil balistik terbesarnya untuk pertama kalinya, Hyunmoo-5, yang mampu menghancurkan bunker bawah tanah, tempat Kim Jong-un kemungkinan bersembunyi.

Parade yang menandai Hari Angkatan Bersenjata di Korsel itu digelar saat hubungan antara kedua Korea berada pada titik terendah dalam beberapa dekade, dengan Pyongyang menyatakan Korsel sebagai musuh utama dan Korut memindahkan senjata berkemampuan nuklir ke perbatasan.

"Jika Korut mencoba menggunakan senjata nuklir, mereka akan menghadapi respons yang tegas dan luar biasa dari militer kami serta aliansi AS," ucap Presiden Yoon saat berpidato di hadapan ribuan personel yang berkumpul di Pangkalan Udara Seoul.

AS telah menempatkan puluhan ribu tentara di Korsel untuk membantu mempertahankan Negeri Ginseng dari serangan Korut, dan Korsel yang tidak memiliki senjata nuklir sendiri, dilindungi oleh payung nuklir AS . AFP/ST/I-1

Baca Juga: