MOSKWA - Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Korut) menuduh Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Korea Selatan (Korsel) menciptakan "NATO versi Asia" karena mengadakan latihan militer trilateral awal bulan ini, demikian lapor kantor beritaKCNApada Minggu (30/6).
"AS saat ini mengklaim bahwa hubungan AS-Jepang-Korsel hanyalah hubungan kerja sama untuk memperkuat stabilitas dan keamanan regional dan tidak berarti menjadi NATO versi Asia, tetapi hal tersebut hanyalah retorika untuk menghindari kritik internasional terhadap pembentukan blok yang agresif," kata kementerian tersebut.
Pada akhir pertemuan puncak Camp David, AS, Jepang dan Korsel sepakat untuk menanggapi segera segala bentuk ancaman terhadap mereka, bunyi pernyataan itu. "Ini pada dasarnya mengingatkan pada prinsip pertahanan kolektif NATO," imbuh kementerian itu.
Ketiga negara tersebut juga sudah berbagi data ancaman misil secara waktu nyata, demikian bunyi pernyataan tersebut. "Ketika NATO mengadakan latihan militer gabungan tahunan di semua bidang termasuk darat, laut, udara, dan dunia maya, AS, Jepang, dan Korsel memutuskan untuk secara rutin mengadakan latihan militer gabungan multi-domain tripartit. Ini berarti bahwa hubungan AS-Jepang-Korsel telah menyerupai NATO versi Asia," ujar Kemenlu Korut.
Tidak seperti AUKUS, blok militer trilateral baru tersebut adalah mekanisme perang dan serangan yang siap berkonfrontasi militer dengan negara-negara lain atas perintah Washington DC, lanjut kementerian itu.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Russia mengatakan bahwa aliansi militer trilateral Washington DC, Seoul, dan Tokyo, bertujuan tidak hanya melawan Korut, tetapi juga untuk membendung Moskwa dan Beijing. Ant/Sputnik/I-1