Saudara perempuan pemimpin Korut mengancam akan mengambil tindakan lebih lanjut jika Korsel terus melakukan perang psikologis terhadap negaranya.

SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) pada Senin (10/6) melaporkan bahwa Korea Utara (Korut) telah mengirim legi ratusan balon pembawa sampah lagi ke Korsel setelah saudara perempuan Kim Jong-un memperingatkan akan mengambil tindakan lebih lanjut jika Korsel terus melakukan perang psikologis.

Dalam beberapa pekan terakhir, Korut telah mengirimkan ratusan balon yang berisi sampah ke Korsel sebagai tindakan yang mereka sebut sebagai pembalasan atas balon-balon yang berisi propaganda anti-Pyongyang yang diterbangkan ke utara oleh para aktivis di Korsel, yang secara hukum tidak dapat dihentikan oleh Seoul.

Pemerintah Korsel pada bulan ini sepenuhnya menangguhkan perjanjian militer pada tahun 2018 yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan memulai kembali siaran propaganda melalui pengeras suara di sepanjang perbatasan sebagai tanggapan terhadap pengiriman balon-balon yang dilancarkan Pyongyang, sehingga membuat marah Korut dan memperingatkan bahwa Seoul sedang menciptakan sebuah krisis ketegangan baru.

Adik perempuan Kim Jong-un yang merupakan juru bicara utama pemerintahan Korut, Kim Yo-jong, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin pagi bahwa Korsel akan menderita rasa malu yang pahit karena memungut sampah tanpa istirahat dan itu akan menjadi pekerjaan sehari-harinya.

Dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita KCNA, ia mengecam selebaran yang dikirimkan oleh para aktivis sebagai perang psikologis dan memperingatkan bahwa Seoul tak bisa menghentikan aktivis dan tak menghentikan siaran melalui pengeras suara, maka Korut akan membalas.

"Jika Korsel secara bersamaan melakukan penyebaran selebaran dan provokasi yang menyiarkan dengan pengeras suara melintasi perbatasan, mereka pasti akan menyaksikan tindakan balasan baru dari Korut," kata Kim Yo-jong.

Militer Seoul mengatakan Korut telah mengirimkan lebih dari 300 balon pembawa sampah dalam semalam, namun angin tidak menguntungkan Pyongyang.

"Meskipun mereka meluncurkan lebih dari 310 balon, banyak di antaranya yang terbang kembali menuju Korut," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel seraya menambahkan bahwa sejauh ini sekitar 50 balon telah mendarat di Korsel.

"Sejauh ini kami belum melihat adanya gerakan khusus di dalam militer Korut," kata seorang pejabat JCS, seraya menambahkan bahwa mereka telah mendeteksi tanda-tanda bahwa Korut telah memasang pengeras suara di perbatasan terdepan dan mengarahkannya ke Korsel.

Kunjungi Korut

Sementara itu dari Moskwa dilaporkan bahwa Presiden Russia, Vladimir Putin, akan mengunjungi Korut dalam beberapa pekan mendatang. Selain Korut, Presiden Putin juga akan berkunjung ke Vietnam, surat kabarVedomostimelaporkan pada Senin (10/6), mengutip keterangan dari sumber diplomatik.

Dubes Russia untuk Korut, Alexander Matsegora, mengkonfirmasi rencana itu dengan menyatakan bahwa kunjungan Presiden Russia ke Pyongyang akan terjadi dan sedang dipersiapkan.

Pada September lalu, pemimpin Kim Jong-un mengunjungi Russia untuk melakukan pembicaraan dengan Putin. Kunjungan Putin ke Korut sebelumnya hanya dilakukan pada tahun 2000, tahun pertama masa kepresidenannya.

Vedomostimengatakan bahwa Presiden Putin dan Kim Jong-un mungkin mendiskusikan apakah Russia akan mendatangkan pekerja migran dari Korut setelah Russia mengalami kekurangan tenaga kerja yang parah akibat perang di Ukraina. AFP/ST/I-1

Baca Juga: