“Menurut keterangan Ketua RT 02 RW 06, Sukiman, sumber kebakaran akibat dari charger handphone," jelas Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda.
JAKARTA - Korsleting saat pengisian daya ponsel di salah satu rumah warga diduga menjadi penyebab kebakaran besar di daerah Manggarai, Jakarta Selatan. "Menurut keterangan Ketua RT 02 RW 06, Sukiman, sumber kebakaran akibat dari charger handphone," jelas Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda, Selasa.
Syamsul menuturkan, kebakaran terjadi di Jalan Saharjo I, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan sekitar pukul 02.30 dini hari. Sebelumnya, Lurah Manggarai, Arafat Dinsirat, menyebut kebakaran berasal dari korsleting listrik dari salah satu rumah warga. "Dugaan sementara karena korsleting listrik," ujar Arafat.
Menurutnya, kebakaran tersebut melanda RW 06 dan RW 12 atau total 15 RT. Arafat menambahkan, jumlah bangunan yang terdampak mencapai lebih dari 100. Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyiapkan fasilitas pengungsian bagi warga yang terdampak kebakaran di Jalan Remaja 5, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.
Lokasi pengungsian berada di RW 7 Masjid Al Falah, SD 05 RW 9, Pos RW 12, dan parkiran Stasiun Kereta Api Bandara. Setiap posko disediakan petugas Dinas Sosial untuk menyiapkan logistik. Juga ada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk mencetak kembali dokumen terbakar. Sedangkan Dinas Kesehatan untuk memastikan kebutuhan obat-obatan.
Sebelumnya, Gulkarmat Jakarta Selatan mengerahkan 120 personel untuk memadamkan api di Jalan Remaja 5, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan.
BPBD Jakarta menyatakan tujuh orang terluka akibat kebakaran permukiman padat tersebut. Kebakaran menyebabkan 3.000 jiwa mengungsi.
Sementara itu, banyak warga memilih mengungsi ke Stasiun Kereta Api Bandara Manggarai. "Saya memilih mengungsi ke stasiun karena paling gampang," ujar warga korban kebakaran bernama Neni.
Menurut Neni, stasiun sudah dilengkapi fasilitas mulai dari tempat menunggu dan toilet. "Jadi, terbilang cocok untuk dijadikan tempat pengungsian sementara," tandasnya.
Neni sama sekali tidak membawa barang saat mengungsi. Dia sangat memerlukan banyak bantuan. Hingga kini, Neni belum bisa memastikan berapa lama di stasiun. Kendati demikian, dia tak menampik akan pindah ke lokasi pengungsian terdekat.
Sedangkan salah satu penumpang KRL bernama Bayu menuturkan, sempat bingung kawasan stasiun menjadi ramai. "Saya lewat macet. Ternyata ada kebakaran," ujar Bayu. Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, memastikan kebakaran tidak mengganggu operasional Stasiun KA Bandara Manggarai.