Korsel mendesak Korut untuk segera menghentikan peluncuran satelit mata-mata yang untuk ketiga kalinya dan memperingatkan akan adanya tanggapan keras terhadap upaya Korut itu

SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) memperingatkan akan adanya tanggapan keras terhadap upaya ketiga Korea Utara (Korut) yang berencana untuk meluncurkan satelit pengintai militer, di tengah meningkatnya spekulasi bahwa uji satelit itu berpotensi akan terjadi dalam waktu dekat.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (20/11), Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel mendesak rezim Pyongyang untuk segera menangguhkan persiapan peluncuran tersebut.

"Peluncuran satelit jelas merupakan tindakan ilegal dan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, yang melarang semua penembakan misil yang menggunakan teknologi rudal balistik," demikian pernyataan JCS.

JCS juga menekankan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi kehidupan dan keselamatan rakyat Korsel, saat Korut tetap melakukan peluncuran satelit tersebut, meskipun ada peringatan dari Korsel dan AS, serta komunitas internasional.

Langkah-langkah yang diperlukan juga tampaknya merujuk pada penangguhan sebagian perjanjian militer antar-Korea tahun 2018 yang bertujuan untuk meredakan ketegangan lintas batas dua Korea.

Pada saat bersamaan, Korut mengecam potensi penjualan senjata canggih AS ke Jepang dan Korsel, dan menyebutnya sebagai tindakan berbahaya yang meningkatkan ketegangan di kawasan dan memicu perlombaan senjata baru.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan kantor berita KCNA, Kementerian Pertahanan Korut mengatakan Pyongyang akan meningkatkan langkah-langkah untuk membangun pencegahan perang guna menanggapi ketidakstabilan di kawasan yang menurut mereka disebabkan oleh AS dan sekutunya.SB/KBS/Ant/I-1

Baca Juga: