SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) pada Senin (24/10) mengatakan telah melepaskan tembakan peringatan ke sebuah kapal Korea Utara (Korut) yang melintasi perbatasan lautde factokedua negara itu. Hal itu memicu Korut untuk melepaskan tembakan peringatan balasan.

"Sebuah kapal dagang Korut melintasi apa yang dikenal sebagai garis batas utara pada pukul 03.42 pagi, tetapi kemudian mundur ke utara setelah Angkatan Laut Korsel melepaskan tembakan peringatan," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korsel.

"Provokasi dan klaim sembrono Korut yang terus-menerus, telah merusak perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan komunitas internasional," imbuh JCS dalam sebuah pernyataan.

Menanggapi pernyataan JCS, militer Korut mengatakan bahwa sebuah kapal perang Korsel telah "menyerbu" perbatasande factosejauh 2,5 hingga 5 kilometer selama beberapa menit kemudian dan akibatnya pihak militer Korut menembakkan 10 putaran peringatan dari pantai barat negara itu.

"Unit pertahanan militer Korut di pesisir di front barat, telah mengambil tindakan pencegahan awal untuk mengusir kapal perang musuh dengan menembakkan 10 peluru dari beberapa peluncur roket ke arah perairan teritorial, dimana gerakan angkatan laut musuh terdeteksi, pada pukul 05.15," lapor juru bicara Staf Umum Militer Korut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah.

"Staf Umum Militer Korut KPA sekali lagi mengirimkan peringatan serius kepada musuh yang melakukan intrusi angkatan laut setelah provokasi seperti penembakan artileri baru-baru ini," imbuh juru bicara itu.

Titik Paling Sulit

Setelah kontak diplomasi lama terhenti, hubungan Korut-Korsel saat ini berada di salah satu titik paling sulit dalam beberapa tahun, apalagi pemimpin Korut, Kim Jong-un, bulan lalu menyatakan negaranya sebagai kekuatan nuklir yang tidak dapat diubah, sehingga secara efektif mengakhiri negosiasi atas program senjata terlarangnya.

Mengingat bahwa hanya perjanjian gencatan senjata pada 1953 yang mengakhiri Perang Korea, perbatasan laut tetap menjadi titik nyala dan telah menjadi lokasi beberapa bentrokan sebelumnya antara kedua belah pihak.

Pyongyang sebelumnya telah melakukan serangkaian uji coba senjata, termasuk yang diklaim sebagai latihan nuklir taktis, dalam beberapa pekan terakhir, yang berujung dengan Korsel dan Amerika Serikat (AS) kian meningkatkan latihan militer bersama sebagai tanggapannya.

Baku tembak pada Senin, terjadi pada hari yang sama ketika Wakil Menlu AS, Wendy Sherman, hendak mengadakan pembicaraan tiga arah dengan sekutu Jepang dan Korsel di Tokyo dalam sebuah pertunjukan persatuan setelah serangkaian peluncuran misil yang dilakukan Korut.AFP/I-1

Baca Juga: