Seoul - Korea Selatan, Amerika Serikat (AS) dan Jepang direncanakan akan menggelar latihan militer gabungan pertama 'Freedom Edge' pada akhir Juni ini.

Gelaran latihan militer ketiga negara tersebut ditafsirkan sebagai pesan peringatan terhadap Korea Utara di tengah rencana kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Korea Utara pada awal pekan depan, dan meningkatkan kerja sama militer antara kedua negara.

Militer Korea Selatan menyatakan pada Jumat (14/6) bahwa Korea Selatan, AS, dan Jepang tengah mengatur jadwal terkait periode latihan, volume, dan skenario latihan.

Dalam latihan tersebut, diperkirakan kapal induk Angkatan Laut AS,Theodore Roosevelt (CVN-71) akan turut terlibat dan berlabuh di kota Busan.

Pemimpin dari ketiga negara telah sepakat untuk melakukan latihan militer peningkatan kerja sama keamanan tiga negara, yang disepakati dalam gelaran KTT trilateral di Camp David pada bulan Agustus tahun lalu.

Lembaga 'Think tank' AS mengamati adanya lonjakan aktivitas yang berhubungan dengan kapal selam di galangan kapal Sinpo, Korea Utara, dan menyebut bahwa Korea Utara berpotensi akan melakukan uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) pada musim panas ini.

Mengutip citra satelit, situs web Beyond Parallel yang dioperasikan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan pada hari Kamis (13/06) bahwa selama lima minggu terakhir, telah terjadi lonjakan aktivitas yang luar biasa di Sinpo.

Beyond Parallel mengatakan bahwa Korea Utara telah melakukan pergerakan kapal selam rudal balistik (SSB) Hero Kim Kun Ok, kapal selam rudal balistik eksperimen 8.24 Yongung (SSBA), dan kapal tongkang uji coba rudal selam.

Situs web tersebut mengatakan bahwa ketiga kapal itu mewakili elemen inti dari program pengembangan kapal selam rudal balistik, SLBM, dan rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal selam (SLCM) Korea Utara.

Sambut Putin

Saat ini, Korea Utara tengah sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut Presiden Putin karena benda besar telah dipasang di alun-alun Kim Il-sung beberapa hari lalu.

Wisma Tamu Negara Paekhwawon diketahui merupakan tempat penginapan yang pernah digunakan oleh Presiden Kim Dae-jung tahun 2000, Presiden Roh Moo-hyun tahun 2006, dan Presiden Moon Jae-in tahun 2018 lalu.

Sementara itu di sisi lain, Korea Utara diketahui memihak Rusia sambil mengkritik Ukraina yang menggelar Konferensi Perdamaian Ukraina yang akan digelar di Swiss pada hari Sabtu.

Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan bahwa pembicaraan damai tanpa partisipasi Rusia yang merupakan subjek utama dalam masalah Ukraina dinilai tidak masuk akal, serta usulanKyiv juga tidak boleh diterima oleh Moskow.

KCNA mendesak Amerika Serikat dan negara Barat agar Rusia dan Ukraina dapat bertatap muka di meja konsultasi untuk menyelesaikan konflik apabila menginginkan penyelesaian perang di Ukraina dan perdamaian dunia.KBS/VOA/and

Baca Juga: