BARCELONA - Sustainable Development Goal 7 (SDG 7), pada Rabu (1/6), memperingatkan kemajuan global untuk menyediakan listrik bersih bagi semua orang di planet ini pada tahun 2030 diperkirakan akan tertunda.

Hal itu terjadi karena pandemi Covid-19 dan lonjakan harga energi yang disebabkan perang Ukraina. "Upaya telah beringsut maju selama dekade terakhir, tetapi untuk memenuhi target dipandang sebagai kunci untuk melindungi iklim dan kesehatan manusia, akan membutuhkan kemauan politik dan pendanaan yang jauh lebih besar," kata SDG 7 dalam sebuah laporan terbaru.

Penilaian tahunan SDG 7 yang mencakup akses energi tersebut, memproyeksikan 670 juta orang akan tetap tanpa listrik pada 2030, sementara 2,1 miliar orang masih tidak bisa memasak dengan cara yang bersih.

"Kejutan yang disebabkan Covid-19 membalikkan kemajuan baru-baru ini menuju akses universal untuk listrik dan memasak bersih, dan memperlambat peningkatan penting dalam efisiensi energi bahkan ketika energi terbarukan menunjukkan ketahanan yang menggembirakan," kata Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA), Fatih Birol.

Tugas Berat

Beberapa alasan mengapa kebutuhan listrik modern dan bahan bakar memasak untuk masyarakat termiskin di dunia yang dibutuhkan untuk mengekang polusi dan perubahan iklim merupakan tugas yang berat, dan apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Pangsa populasi dunia dengan akses listrik naik dari 83 persen pada 2010 menjadi 91 persen pada 2020, tahun terakhir di mana data tersedia.

Jumlah orang yang masih belum memiliki tenaga listrik terus menurun menjadi 733 juta pada tahun 2020. "Tetapi tingkat kemajuan elektrifikasi telah melambat sejak 2018, terutama karena kerumitan menjangkau masyarakat miskin di daerah pedesaan, terutama di Afrika sub- Sahara, dan dampak pandemi Covid-19," kata laporan itu.

Jem Porcaro, Kepala Akses Energi di Sustainable Energy for All (SEforALL), badan internasional yang bekerja untuk mencapai SDG 7, mengatakan penyedia energi terbarukan di negara-negara berkembang sebagian besar berhasil mengatasi kesengsaraan ekonomi akibat pandemi, berkat dana bantuan dari para donatur.

Baca Juga: