Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menurunkan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) membantu Polda Jawa Timur melakukan penyelidikan dan penyidikan peristiwa kecelakaan bus pariwisata yang menewaskan 14 orang di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo).

"Mabes Polri melalui Korlantas Polri telah mengirimkan Tim TAA untuk memback-up Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim dalam rangka melakukan penyelidikan dan penyidikan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (17/5).

Ramadhan mengatakan Tim TAA Korlantas Polri telah bekerja, saat ini menunggu perkembangan hasil penyelidikan dan penyidikan peristiwa kecelakaan maut tersebut. Menurutnya, hasil penyelidikan terungkap bus dalam kondisi tidak kelebihan muatan. Bus tersebut berkapasitas 37 penumpang, sedangkan bus membawa penumpang sebanyak 34 orang.

Hasil penyelidikan sementara, kata dia, sopir bus pariwisata PO Ardiansyah dengan nama Ade Ade Firmansyah berusia 29 tahun diketahui dari hasil tes urine di bawah pengaruh narkoba jenis amfetamin.

"Diduga kecelakaan karena sopir atas nama AF atau Ade Firmansyah sopir pengganti, dari tes urine yang bersangkutan di bawah pengaruh narkotika amfetamin," kata Ramadhan.

Namun, untuk memastikan apakah dugaan tersebut, penyidik akan mengambil sampel darah dari AF untuk keperluan penyidikan.

AF diketahui sebagai sopir pengganti, menggantikan sopir utama berinisial AA (31) karena kelelahan. Pergantian tersebut berlangsung di rest area KM 695. Kendaraan tersebut baru melaju sejauh 17 km sebelum kecelakaan terjadi.

"Saudara AF diketahui tidak memiliki SIM, sehingga kami akan mencari statusnya, apakah merupakan sopir cadangan atau kernet," ujar Ramadhan.

Sebelumnya, terjadi kecelakaan bus nomor polisi S-7322-UW di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya - Mojokerto (Sumo), Jawa Timur, Senin pagi pukul 06.15 WIB. Bus PO "Ardiansyah" yang mengangkut 33 warga asal Benowo, Surabaya, menabrak tiang Variable Message Sign (VMS) atau papan imbauan pada bahu jalan tol.

Akibat peristiwa tersebut, 14 orang meninggal dunia, sedangkan 19 orang lainnya mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Secara rinci, delapan orang dirawat di Rumah Sakit Citra Medika Sidoarjo, satu orang di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo, empat orang di RS Emma Mojokerto, tiga orang di RS Petrokimia Gresik dan tiga orang lainnya di RS Gatoel Mojokerto.

Baca Juga: