Setelah sebelumnya selalu membantah dan menyebut sebagai sebuah rumor yang tidak berdasar, sejumlah pejabat Korut kini akhirnya mengakui bahwa Pyongyang telah mengirim pasukan ke Russia.

SEOUL - Korea Utara (Korut) untuk pertama kalinya tidak menyangkal bahwa mereka telah mengirim pasukan ke Russia. Kantor berita KCNA yang mengutip keterangan dari Wakil Menteri Luar Negeri Korut yang bertanggung jawab atas urusan Russia, Kim Jong-gyu, pada Jumat (25/10) lalu mengatakan bahwa ia telah mendengar rumor pengiriman pasukan yang dipublikasikan oleh media internasional.

"Jika rumor tersebut benar, maka saya percaya bahwa pengiriman pasukan tersebut akan menjadi tindakan yang konsisten dengan norma-norma hukum internasional," kata Kim Jong-gyu.

Kim Jong-gyu juga mengatakan bahwa ia yakin akan ada pihak-pihak yang ingin menggambarkan pengiriman pasukan itu sebagai tindakan ilegal. Ia pun menambahkan bahwa kementeriannya tidak secara langsung terlibat dalam urusan kementerian pertahanan, sehingga tidak merasa perlu untuk mengkonfirmasi laporan media secara terpisah.

Pyongyang sebelumnya membantah laporan intelijen dari Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS), dan NATO mengenai pengerahan pasukan Korut, dan menyebutnya sebagai sebuah rumor yang tidak berdasar.

Pengakuan itu kian menguat setelah seorang pejabat senior militer Korut dan ajudan dekat pemimpin Kim Jong-un, telah tiba di Russia untuk mengawasi pasukan Korut di sana, yang akan membantu Russia dalam perangnya melawan Ukraina, demikian laporan media.

Pasukan Korut, yang menurut laporan terakhir sedang bergerak di dekat garis depan di Ukraina, akan diawasi oleh Kim Yong-bok, wakil kepala Staf Umum Tentara Rakyat Korea, lapor kantor berita Jepang, Kyodo News, pada Sabtu (26/10) lalu, mengutip keterangan dari sumber militer Ukraina.

Kyodo News mengatakan bahwa pihaknya memperoleh daftar perwira militer yang bertanggung jawab atas pasukan Korut yang baru-baru ini dikirim ke Russia, dan Kim Yong-bok berada di urutan teratas.

Meskipun tidak diketahui kapan tepatnya Kim Yong-bok tiba di Russia, namun dipastikan bahwa ia berada di sana pada Kamis (24/10) pekan lalu, menurut Kyodo News.

Ukraina mengatakan pekan lalu bahwa sekitar 12.000 tentara Korut, termasuk 500 perwira dan tiga jenderal, berada di Russia untuk menjalani pelatihan.

Menuju Garis Depan

Kedatangan tentara Korut telah menimbulkan kekhawatiran di Ukraina, sekutu Barat dan Korsel tentang apa yang mereka lihat sebagai eskalasi perang Ukraina yang berbahaya, dan berita tentang kedatangan Kim Yong-bok di Russia muncul di tengah laporan media bahwa pasukan Korut sedang bergerak di dekat garis depan di Ukraina, dan pertempuran dengan pasukan Ukraina dapat dimulai pada pekan ini.

Badan intelijen militer Ukraina mengatakan pada Minggu (27/10) bahwa Russia mengangkut tentara Korut ke garis depan dengan menggunakan truk plat nomor sipil.

Secara terpisah, The New York Times melaporkan pada Sabtu bahwa rombongan pertama pasukan Korut telah melakukan perjalanan sejauh hampir 6.500 kilometer ke wilayah Kursk pada Rabu (23/10) lalu, dengan ribuan tentara lainnya tiba setiap hari.

Kursk adalah wilayah dimana angkatan bersenjata Ukraina memasuki wilayah tersebut pada 6 Agustus lalu dan telah menduduki sebagian wilayah serta terlibat dalam pertempuran dengan militer Russia.

Mengutip data pergerakan pasukan dari seorang perwira senior militer Ukraina, surat kabar tersebut mengatakan bahwa sebanyak 5.000 tentara Korut diperkirakan telah tiba pada Senin (28/10).

Korsel pekan lalu merilis citra satelit yang terperinci yang dikatakannya menunjukkan pengerahan pertama pasukan Korut ke Russia. AS juga mengatakan pada Rabu lalu bahwa mereka telah melihat bukti bahwa Korut telah mengirimkan 3.000 tentara ke Russia untuk kemungkinan ditempatkan di Ukraina. KBS/RFA/I-1

Baca Juga: