SEOUL - Korea Utara pada Sabtu (21/10) mengecam Amerika Serikat karena memasok Ukraina dengan rudal balistik jarak jauh yang dikenal sebagai ATACMS, Serangan apa pun ke Rusia dengan rudal tersebut dinilai hanya akan menghambat upaya perdamaian.

Pada Selasa lalu, Ukraina mengatakan pihaknya menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang dipasok AS untuk pertama kalinya, menimbulkan kerusakan parah di dua lapangan terbang di wilayah yang diduduki Rusia. Pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 dan pemerintah Kiev telah berulang kali meminta Washington untuk mengirim rudal tersebut, dan berjanji tidak akan menggunakannya di Rusia.

"AS akhirnya mengirimkan sistem rudal darat-ke-darat ATACMS ke Ukraina meskipun ada kekhawatiran dan tentangan kuat dari komunitas internasional," kata Sin Hong-Chol, Dubes Korea Utara untuk Rusia, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan media pemerintah KCNA.

"Serangan apa pun terhadap wilayah dalam negeri Rusia, negara yang memiliki kekuatan nuklir, tidak akan membantu mengakhiri situasi di Ukraina atau penyelesaian damai seperti yang dianjurkan AS, namun akan menjadi katalis yang menempatkan seluruh Eropa ke dalam wadah pertikaian tanpa akhir. perang dan memperpanjang perang," kata pernyataan itu.

Beberapa varian ATACMS dapat membawa bom cluster.Sistem ini memberikan "kemampuan untuk menyerang target bernilai tinggi baik di titik maupun di area tertentu dengan tembakan presisi hingga jarak 300 km," menurut situs web Angkatan Darat AS.

Pada 13 Oktober, Gedung Putih menuduh Pyongyang mengirim senjata kepada Rusia baru-baru ini, dan menyebutnya sebagai perkembangan yang meresahkan dan meningkatkan kekhawatiran mengenai perluasan hubungan militer antara kedua negara.

Baca Juga: