SEOUL - Korea Utara tampaknya membuat kemajuan dalam mengubah pesawat angkut berat Russia menjadi apa yang bisa menjadi platform peringatan dini udara (AEW) pertama negara itu, sebuah laporan menunjukkan Rabu, (17/9).
Yonhap melaporkan, Joseph Dempsey, seorang peneliti di Institut Internasional untuk Studi Strategis, membuat analisis berdasarkan citra satelit terkini yang diambil dari pesawat Ilyushin Il-76 di Bandara Internasional Pyongyang Sunan.
Dalam laporan tersebut, Dempsey mengidentifikasi pesawat itu sebagai salah satu dari tiga Il-76 yang diterima Korea Utara dari Russia pada tahun 1990-an, dan mencatat bahwa badan pesawat hingga saat ini berada di bawah struktur tertutup, yang menunjukkan "kemungkinan peran misi khusus" bagi badan pesawat tersebut.
Namun, citra satelit yang diambil pada 8 September menunjukkan pesawat itu tidak tertutup, dengan dua penyangga vertikal pada pesawat "yang sesuai dengan kemungkinan pemasangan kubah radar."
"Citra terbaru tambahan juga menunjukkan apa yang tampak seperti strake ventral yang ditambahkan ke badan pesawat bagian belakang bawah," kata laporan itu.
"Yang perlu diperhatikan, strake aerodinamis seperti itu adalah fitur umum pada sebagian besar konversi AEW Il-76 lainnya untuk meningkatkan karakteristik penerbangan."
Sistem AEW mendeteksi pesawat dan kapal musuh menggunakan radar, bertindak sebagai "mata di langit." Russia dan Tiongkok telah memodifikasi Il-76 untuk menggunakannya sebagai pesawat AEW.
Laporan itu mengatakan pesawat AEW akan memberikan pelengkap yang "berguna" bagi jaringan radar jarak jauh berbasis darat milik Korea Utara, dengan catatan negara itu sebagian besar bergantung pada sistem Soviet yang sudah ketinggalan zaman, dan beberapa sistem Tiongkok.