SEOUL - Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya waspada terhadap kemungkinan lebih banyak balon pembawa sampah yang tiba dari Korea Utara pada hari Minggu (9/6).

Minggu lalu dalam dua gelombang, Korea Utara mengirimkan ratusan balon yang mengangkut kantong sampah ke Korea Selatan, menggambarkan hal itu sebagai respons terhadap balon propaganda anti-Pyongyang yang dikirim oleh aktivis Korea Selatan ke wilayahnya.

Pyongyang mengumumkan penghentian balon-balon tersebut pada Minggu lalu, tetapi beberapa hari kemudian, sebuah kelompok Korea Selatan yang disebut "Pejuang Pembebasan Korea Utara" mengatakan mereka telah mengirimkan 10 balon berisi musik K-pop dan 200.000 selebaran yang menentang pemimpin Kim Jong Un.

Militer Korea Selatan "memantau secara ketat dengan waspada" karena "kemungkinan lebih banyak balon sampah akan turun besok", kata juru bicaranya kepada AFP pada Sabtu (8/6).

Korea Utara mengatakan akan membalas dengan "kertas bekas dan sampah" yang jumlahnya seratus kali lipat jika lebih banyak selebaran dari yang dikirim aktivis Korea Selatan.

Balon-balon Korea Utara tersebut pekan lalu mendarat di sejumlah lokasi di Korea Selatan, dan ditemukan membawa sampah seperti puntung rokok, potongan karton, dan limbah baterai.

Menanggapi balon-balon tersebut, Korea Selatan pada hari Selasa sepenuhnya menangguhkan perjanjian militer tahun 2018 dengan Korea Utara, yang dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan antara negara bertetangga tersebut.

Pihak berwenang di Seoul mengecam balon-balon Korea Utara itu sebagai tindakan "kelas rendah" dan mengancam akan melakukan tindakan balasan yang menurut mereka akan dianggap "tidak dapat ditoleransi oleh Pyongyang".

Baca Juga: