Korea Selatan dilaporkan berada di peringkat paling bawah terkait tingkat kepuasan hidup di antara negara-negara anggota Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Menurut Laporan Kebahagiaan Dunia 2022 yang diterbitkan oleh Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan, sebuah organisasi nirlaba yang dibuat oleh PBB, "skor kebahagiaan" Korea Selatan - yaitu, kepuasan hidup secara keseluruhan - rata-rata adalah 5,9 poin antara tahun 2019 dan 2021.

Angka ini bahkan jauh di bawah dari rata-rata angka kepuasan hidup OECD dengan 6,7. Skor kepuasan hidup Korea Selatan juga lebih rendah dari negara tetangga Jepang dengan 6,0 poin.

Laporan yang didasarkan pada data yang dikumpulkan dari tahun 2019 hingga 2021 itu, menunjukkan hanya ada dua negara yang memiliki skor kepuasan hidup lebih rendah daripada Korea Selatan, yakni Turki dengan skor 4,7 dan Kolombia yang hanya mendapatkan skor 5,8.

Melansir Korea Herald, skor kepuasan hidup kelompok berpenghasilan rendah dengan pendapatan bulanan kurang dari 1 juta won di Korea pada tahun 2021 hanya 5,5. Sementara skor kepuasan hidup kelompok masyarakat dengan penghasilan bulanan antara 1 juta won-2 juta won adalah 6,0.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat bunuh diri meningkat di Korea selama periode yang sama.

Menurut laporan tersebut, angka kematian akibat bunuh diri di Korea, meningkat menjadi 26 per 100.000 orang pada 2021. Bagi kelompok usia di atas 70 tahun, Korea Selatan mencatat 41,8 kasus bunuh diri per 100.000 orang.

Angka tersebut naik tajam menjadi 61,3 ketika hanya melihat data orang berusia di atas 80 tahun.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 mendorong meningkatnya kasus pelecehan anak di Korea Selatan.

Pada tahun 2021, tingkat kasus pelecehan anak di antara anak-anak dan remaja berusia 0-17 tahun tercatat tertinggi sepanjang masa yaitu 502,2 per 100.000 anak. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dari angka tahun sebelumnya sebesar 401,6.

Banyak angka dalam laporan tersebut yang menunjukkan bahwa negara tersebut masih belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid-19.

Sementara itu, indeks kepercayaan pribadi yang mengukur kepercayaan interpersonal subjektif di antara orang-orang, meningkat tipis menjadi 59,3 persen pada tahun 2021. Namun angka ini masih lebih rendah dari tingkat pra-pandemi sebesar 66,2 persen pada tahun 2019.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa, kepercayaan interpersonal masyarakat menurun selama pandemi terutama karena pembatasan aktivitas di luar ruangan.

Rasio utang rumah tangga di Korea Selatan meningkat sebesar 8,7 persen dari tahun 2020 menjadi 206,5 persen pada tahun 2021. Sebagai informasi, rasio utang rumah tangga rumah tangga Korea Selatan telah meningkat selama 13 tahun terakhir, dari 138,5 persen pada tahun 2008.

Meski begitu pendapatan nasional bruto per kapita negara juga sedikit membaik. Pada tahun 2021, PNB per kapita meningkat sebesar 1,79 juta won pada tahun menjadi 39,49 juta won.

Laporan Statistics Korea tentang kualitas hidup orang Korea sendiri meneliti total 71 indikator yang berbeda, terdiri dari 42 indikator objektif dan 29 indikator subjektif. Enam puluh dua indikator diperbarui dalam laporan 2022 yang baru diterbitkan. Di antara indikator yang diperbarui, 47 menunjukkan perbaikan dari tahun sebelumnya, sedangkan 14 menunjukkan penurunan dan satu tetap sama.

Baca Juga: