SEOUL - Warga Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (9/3) pagi berbondong-bondong pergi ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan hak suaranya bagi memilih presiden baru yang akan menggantikan Moon Jae-in.

Dalam pilpres kali ini, dua calon presiden terkuat bersaing ketat. Mereka adalah Lee Jae-myung, calon presiden dari partai berkuasa, Partai Demokrat, dan Yoon Suk Yeol, calon presiden dari kubu oposisi utama, Partai Kekuatan Rakyat.

Tercatat ada sekitar 44,2 juta orang yang sudah memiliki hak suara yang mendaftar dalam pilpres, dimana sebanyaksekitar 16,32 juta orang telah melakukan pemungutan suara awal pada 4-5 Maret lalu.

Pilpres kali ini dilaksanakan saat pandemi Covid-19 masih melanda. Oleh karena itu sejumlah pemilih yang terkonfirmasi positif Covid-19 atau sedang menjalani karantina diberi kesempatan untuk memberikan hak suaranya usai TPS tutup pada jam 18.00.

Setelah pemungutan suara resmi ditutup pada jam 19.30, penghitungan suara akan segera dilakukan di 251 tempat penghitungan suara di seluruh Korsel. Hasil penghitungan suara akan disiarkan secara langsung di situs web Komite Pemilihan Umum Nasional (NEC).

Berdasarkan pilpres sebelumnya, hasil penghitungan suara untuk menentukan presiden terpilih dapat diketahui keesokan hari pada sekitar pukul 06.00-07.00. Namun kali ini belum diketahui hingga jam berapa penghitungan dapat diselesaikan dan terdapat kemungkinan penghitungan dapat berlangsung lebih lama.

Kenaikan Partisipasi

Hingga Rabu (9/3) sore, tingkat partisipasi pemilih dalam pilpres Korsel ini tercatat mencapai 73,6 persen. Angka ini lebih tinggi 3,5 persen poin dibandingkan dengan jam yang sama pada pilpres lalu.

Kenaikan tingkat partisipasi pemilih ini berkat seruan para capres yang meminta agar rakyat mau berpartisipasidalam pilpres kali ini lewat media sosial

"Masih kurang tiga suara lagi. Ribuan atau ratusan suara dapat membuat hasil yang berbeda," tulis capres Lee Jae-myung di akun Facebook miliknya. "Saya meminta agar warga melakukan yang terbaik untuk memberikan satu suara lagi hingga masa pemungutan suara berakhir," imbuh dia.

Sementara itu, capres Yoon Suk-yeol, menyerukan partisipasi pemilih dalam pemungutan suara dengan menegaskan bahwa perubahan pemerintahan dapat dilaksanakan hanya melalui pemberian suara.

"Saya meminta warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan mereka yang masih menjalani karantina untuk menggunakan hak suara mereka dalam waktu 90 menit yang disediakan secara khusus mulai pukul 18.00 - 19.30 nanti," tulis Yoon Suk-yeol.

Seruan juga dilontarkan oleh capres Shim Sang-jung dari Partai Keadilan mengatakan bahwa satu suara yang diberikan kepada dirinya dapat mengubah dunia.

Jika capres dari partai berkuasa menang, maka hal itu akan mengkonfirmasi kepercayaan publik terkait urusan kenegaraan yang telah dilaksanakan Presiden Moon selama lima tahun terakhir, dan dengan demikian diharapkan Presiden Moon dapat menyelesaikan masa kepresidenannya dengan stabil.

Kemenangan Lee juga berarti diletakkannya landasan kerja sama dengan pemerintahan Demokrat yang baru untuk menghadapi kekacauan global yang disebabkan oleh krisis Ukraina, selain tanggapan terhadap pandemi Covid-19.

Namun, jika capres dari kubu oposisi utama, Yoon Seok-yeol yang menang, maka berarti Presiden Moon akan menerima rapor evaluasi pemerintahannya selama lima tahun terakhir, sehingga akhir masa pemerintahan Moon akan menghadapi kesulitan.KBS/I-1

Baca Juga: