JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban gempa bumi Pandeglang berskala 6,9 SR pada Jumat (2/9) telah menyebabkan enam orang tewas.

Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Kapusdatimas) BNPB, Agus Wibowo, mengatakan satu korban meninggal merupakan warga Kabupaten Pandeglang, tiga orang warga Kabupaten Lebak, dan dua orang berasal dari Kabupaten Sukabumi.

"Selain itu, sebanyak tiga orang luka-luka dan 136 kepala keluarga menjadi terdampak gempa," katanya saat dihubungi, Minggu (4/8).

Ditambahkan, hingga kini masih terdapat warga yang mengungsi ke tempat yang aman. Namun, khusus pengungsi di Provinisi Lampung sudah kembali pada Sabtu (3/8). "Provinsi Lampung, pengungsi ada seribu orang sudah kembali ke rumah masing-masing," ujarnya.

Sedangkan di Kabupaten Bogor ada 45 kepala keluarga atau 87 jiwa terdampak dan pengungsi ada 4 KK atau 14 jiwa ke rumah kerabat. Untuk kerugian materil, 13 unit rumah (Rusak Berat), 50 unit rumah (R Sedang), 408 unit rumah (R Ringan), satu unit bangunan penggilingan padi (R Ringan) , 19 unit sarana pendidikan (R Ringan), satu unit kantor desa (R Ringan), 13 unit masjid (R Ringan).

"Upaya penanganan BNPB telah sampai di lokasi terdampak gempa di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Serang guna melakukan kaji cepat," tukasnya.

Kebutuhan mendesak

Untuk di Kabupaten Serang, pengerahan Tim TRC dan Tim Rescue untuk melakukan penyisiran dan pendataan wilayah Anyer dan Cinangka, Tim Kaji cepat perhitungan kerugian melakukan olah data ke lokasi terdampak. Sedangkan BPBD Kabupaten Lebak, hasil asesmen sementara tim logistik peralatan BNPB bahwa BPBD Kabupaten Lebak memiliki stok logistik berupa makanan siap saji, mi instan, air mineral, beras ±3.000 kg, pampers, matras, sehingga mencukupi untuk kebutuhan 36 jam pertama.

"Kebutuhan mendesak di Kabupaten Sukabumi, delapan unit EWS gempa tsunami (inventaris BNPB) TA 2012 telah rusak dan tidak berfungsi, hasil asesmen sementara tim logistik peralatan D4/BNPB bahwa BPBD Kabupaten Sukabumi kekurangan tenda, makanan siap saji, tenda gulung, stok beras pemerintah di dinsos nihil, untuk ketahanan pangan di dinsos tidak mencukupi untuk penangganan 36 jam pertama," katanya. eko/AR-2

Baca Juga: