Longsor akibat hujan deras di pulau Serasan, Natuna menyapu bukit-bukit di sekitarnya, mengubur 30 rumah di Desa Genting, menewaskan 21 warga.

JAKARTA - Tim SAR menemukan lebih banyak jasad yang terkubur tanah longsor di sebuah desa berbukit di pulau Serasan, Natuna. Tim Satgas Tanggap Bencana Longsor Serasan pada Rabu (8/3) malam mengumumkan, jumlah korban tewas menjadi 21 orang.

Longsor akibat hujan deras, jatuh ke bukit-bukit di sekitarnya pada Senin (6/3), mengubur 30 rumah di desa Genting di sebuah pulau kecil terpencil di kepulauan Natuna, kata BNPB dalam sebuah pernyataan.

Pihak berwenang telah mengerahkan lebih dari 200 penyelamat dari tim SAR, polisi, dan TNI untuk mencari 33 orang yang masih hilangyang terjebak di rumah-rumah yang terkubur di bawah tanah longsor sedalam 4 meter, katanya.

Delapan korban selamat ditarik keluar dari lokasi, tiga di antaranya dalam kondisi kritis, kata Kepala BNPB Suharyanto, Kamis (9/3).Mereka dilarikan pada Senin malam ke rumah sakit di kota Pontianak Kalimantan Barat, sekitar 300 km dari Genting, tetapi satu orang meninggal di laut dalam perjalanan.

Operasi pencarian dan penyelamatan terhambat oleh hujan lebat di sekitar lokasi bencana.Pencarian terpaksa dihentikan beberapa kali. Jalur komunikasi putus dan listrik padam sehingga menghambat operasi, kata Suharyanto.

"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban yang hilang," kata Suharyanto. Anjing pelacak juga dikerahkan dalam upaya pencarian.

Dua helikopter dan beberapa kapal yang membawa tim penyelamat, tim medis, dan bantuan, termasuk tenda, selimut, dan makanan, tiba di pulau itu dari Jakarta dan pulau-pulau terdekat pada Rabu (8/3).

Sementara Tim Satgas Tanggap Bencana Longsor Serasan pada Rabu (8/3) malam mengumumkan jumlah pengungsi akibat longsor sebanyak 1.216 orang. Mereka tersebar di empat lokasi pengungsian, yakni PLBN Serasan, puskesmas, Pelimpak dan Masjid Alfurqon, juga gedung SMAN 1 Serasan.

Hujan musiman dan air pasang dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan tanah longsor dan banjir yang meluas di sebagian besar wilayah Indonesia.

Pada November 2022, tanah longsor yang dipicu gempa bermagnitudo 5,6 menewaskan sedikitnya 335 orang di kota Cianjur, Jawa Barat, sekitar sepertiga dari mereka adalah anak-anak.

Baca Juga: