SURABAYA - Korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan pada Selasa (18/10) bertambah satu, sehingga total menjadi 133 orang. AS, 33 tahun, menghembuskan napas terakhir pada pukul 13.20 WIB setelah sempat menjalani perawatan selama 17 hari di ruang intensif di RSUD Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang.
"Korban dirawat dengan multiple trauma, yaitu cedera pada minimal dua sistem organ," kata Direktur RSSA, Kohar Hari Santoso.
Pekan lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo, mengatakan bahwa korban meninggal dunia dari Tragedi Kanjuruhan sebanyak 132 orang, luka ringan hingga sedang 596 orang, luka berat 26 orang. Dengan total 754 korban. Dengan penambahan satu korban jiwa, jumlah korban meninggal dunia menjadi tercatat ada 133 orang.
Sebelumnya, Kohar menanggapi terkait kabar bahwa korban Tragedi Kanjuruhan yang dirawat di RSAA harus membayar biaya pengobatan. Dia menjelaskan, RSSA merupakan rumah sakit milik Pemprov Jatim yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan resmi korban Tragedi Kanjuruhan sehingga bagi korban yang menjalani rawat inap atau kontrol, tidak dibebankan biaya alias gratis.
"Pelayanan pasien Kanjuruhan baik yang sedang dirawat atau yang akan kontrol tetap diberikan gratis. Kalau ada pasien baru yang datang ke RSSA sebagai korban Tragedi Kanjuruhan, mohon melengkapi surat keterangan dari otoritas, pemerintah kabupaten atau kota setempat," tutupnya.