SUZU - Korban tewas akibat gempa bumi pada Tahun Baru di Jepang melonjak menjadi 161 dari 128 pada malam sebelumnya, kata pihak berwenang, Senin (8/1). Salju mempersulit upaya penyelamatan.

Jumlah orang yang belum ditemukan menjadi 103, turun dari yang dilaporkan sebelumnya 195, menurut pihak berwenang di wilayah tengah Ishikawa yang dilanda gempa berkekuatan 7,5.

Gempa merobohkan bangunan, memicu kebakaran besar, dan memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter.

Ribuan penyelamat dikerahkan dari seluruh Jepang, pekerjaan mereka menjadi rumit karena jalan-jalan terputus akibat gempa dan diperkirakan terjadi 1.000 tanah longsor.

Dalam dua hari terakhir, wilayah tersebut diselimuti salju sehingga mempersulit operasi.

Seorang wanita berusia 90an bertahan selama lima hari di bawah reruntuhan rumah di kota Suzu di Semenanjung Noto yang terkena dampak paling parah sebelum diselamatkan pada hari Sabtu (6/1).

"Tetap bertahan!" terdengar suara tim penyelamat memanggil wanita itu, dalam rekaman polisi dari lokasi kejadian yang dipublikasikan oleh media lokal.

Tidak semuanya seberuntung itu.Di kota Anamizu, seorang pria berusia 52 tahun yang kehilangan putranya yang berusia 21 tahun dan mertuanya menunggu untuk mendengar kabar tentang istrinya, ketiga anaknya yang lain, dan anggota keluarga lainnya.

"Saya ingin mereka masih hidup. Tidak terpikirkan saya dibiarkan sendirian," katanya kepada NHK.

Cuaca dingin juga kemungkinan akan memperburuk kondisi lebih dari 28.800 orang di 404 tempat penampungan pemerintah.

Hujan yang terus-menerus telah meningkatkan risiko tanah longsor baru, sementara salju lebat dapat menyebabkan lebih banyak bangunan runtuh karena bebannya, pemerintah daerah memperingatkan.

Setidaknya 2.000 orang di banyak komunitas di semenanjung terpencil ini terdampak akibat jalan yang rusak, dan sekitar 1.000 kasus tanah longsor juga menghalangi kendaraan bantuan.

Hal ini berarti material bantuan lambat mencapai daerah yang mengalami pemadaman air dan listrik.

Sekitar 20.700 rumah tangga di wilayah Ishikawa yang lebih luas masih mengalami pemadaman listrik pada hari Minggu.Lebih dari 66.100 rumah tangga hidup tanpa air.

"Prioritas pertama adalah menyelamatkan orang-orang yang tertimbun reruntuhan, dan menjangkau masyarakat terpencil," kata Perdana Menteri Fumio Kishida dalam wawancara dengan NHK pada hari Minggu.

Militer telah mengirimkan kelompok kecil pasukan ke setiap komunitas terpencil dengan berjalan kaki, katanya.

Pemerintah juga telah "menerjunkan berbagai helikopter polisi dan pemadam kebakaran" untuk menjangkau mereka, tambah Kishida.

Jepang mengalami ratusan gempa bumi setiap tahunnya, namun sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan karena peraturan bangunan yang ketat yang diterapkan selama lebih dari empat dekade.

Namun banyak bangunan yang berusia lebih tua, terutama di komunitas yang menua dengan cepat di daerah pedesaan seperti Noto.

Negara ini dilanda gempa dahsyat pada tahun 2011 yang memicu tsunami, menyebabkan sekitar 18.500 orang tewas atau hilang dan menyebabkan bencana nuklir di pembangkit listrik Fukushima.

Baca Juga: