Pemerintah mengharapkan korban bencana seperti korban bencana bumi Cianjur tetap berpenghasilan di pengungsian. Mereka diajarkan untuk mandiri dan mengelola kebutuhan secara swadaya.

JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, berharap masyarakat terdampak bencana seperti gempa bumi di Cianjur harus berdaya. Menurutnya, mereka yang tinggal di pengungsian juga masih bisa mendapatkan penghasilan.

"Makanya di sini beberapa kita ajarkan bagaimana mereka bisa mencari nafkah melalui dapur kreasi," ujar Risma, usai menyalurkan bantuan dan santunan kepada korban gempa bumi di Cianjur, Kamis (5/1).

Dia mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk mengajarkan masyarakat agar mampu mandiri dan mengelola kebutuhan yang berhubungan dengan pengungsian secara swadaya. Upaya ini untuk mengantisipasi jika masa tanggap darurat tidak diperpanjang.

"Tagana harus melatih ibu-ibu warga sekitar untuk mereka bisa mandiri. Kita akan bantu untuk kebutuhannya tapi mereka bisa kerjakan sendiri," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Mensos mendampingi Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin menyerahkan santunan secara simbolis kepada ahli waris korban meninggal akibat gempa di Cianjur. Santunan diserahkan kepada 478 ahli waris masing-masing 15 juta rupiah dengan nilai total 7,17 miliar rupiah.

Wapres juga menyerahkan 2.000 paket sembako kepada masyarakat. Mensos mengimbau kepada ahli waris agar menggunakan santunan sesuai dengan kebutuhan dan dapat berhemat. "Kalau misalkan kebutuhan makan kan bisa dipenuhi dari dapur umum.Jadi tidak perlu mengadakan sendiri. Yang kedua bisa berhemat," katanya.

Adapun santunan disalurkan dengan metode transfer dana. Masyarakat dibuatkan rekening tabungan dan ATM untuk mengambil dana.

Risma menyebut, pihaknya menyiapkan petugas untuk melakukan verifikasi data penerima santunan. Masyarakat yang datang dapat langsung membuka rekening tabungan dibantu oleh petugas bank dan langsung mengambil uang melalui ATM keliling yang disediakan.

"Penyerahan santunan oleh Wapres merupakan kesempatan kedua. Proses pengambilan santunan berjalan kondusif," tandasnya.

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, mengatakan penyerahan santunan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam penanganan dan rehabilitasi pascagempa yang tepat sasaran. Dia meminta masyarakat untuk bersabar menghadapi bencana ini.

Seperti diketahui, total pengungsi gempa Cianjur mencapai 166.927 orang, sedangkan kerugian mencapai total 4 triliun rupiah dengan 59.889 ribu rumah rusak yang terdiri dari rusak berat 14.581, rusak sedang 17.198 dan rusak ringan sebanyak 28.110 unit. Selain itu 281 rumah ibadah, 18 fasilitas kesehatan, 18 kantor dan 701 fasilitas pendidikan terdampak.

Pemerintah memberikan dana bantuan perbaikan rumah yang rusak berat sebesar 60 juta rupiah, rusak sedang 30 juta rupiah, dan rusak ringan senilai 15 juta rupiah.

Perbaikan rumah pada Tahap 1 diberikan bagi 8.316 unit rumah dengan rincian 1.964 unit rumah rusak berat, 2.543 unit rumah rusak sedang dan 3.809 rumah rusak ringan. Bantuan sudah disalurkan ke 40 persen rekening penerima manfaat, sisanya 60 persen akan diserahkan setelah progres pembangunan mencapai 40 persen.

Sedangkan pemberian bantuan perbaikan rumah Tahap 2 diberikan kepada 16.745 unit rumah, rinciannya 2.499 unit rumah rusak berat, 4.834 unit rumah rusak sedang dan 9.412 unit rumah rusak ringan. Bantuan sudah disalurkan ke rekening pemda, selanjutnya data akan divalidasi oleh BNPB sebelum disalurkan ke rekening penerima manfaat.

Baca Juga: