BPBD Provinsi Banten mulai menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

LEBAK - Masyarakat korban banjir di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, Banten, memerlukan bantuan makanan, pakaian, dan selimut karena dikhawatirkan menimbulkan penyakit menular.

"Kami kebingungan hingga kini tinggal di Pos Ronda Sentral, karena rumah kontrakan tergenang air banjir," kata Jahe, seorang warga korban banjir di Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Rabu (15/9).

Banjir yang melanda permukiman warga Sentral, Kelurahan Rangkasbitung Barat, kemungkinan surut antara dua sampai tiga hari. Sebab, banjir di daerah itu akibat saluran air yang tidak berjalan lancar dan menyebabkan terjadi genangan.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat jumlah rumah warga yang terdampak banjir akibat hujan yang turun sejak Senin (13/9) malam hingga Selasa (14/9) pagi di wilayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sebanyak 1.273 unit.

Pengalaman banjir Agustus 2021, kata dia, warga hingga empat hari kembali ke rumah kontrakan setelah banjir surut. Namun, banjir pada Selasa (14/9) masuk kategori terparah karena curah hujan cukup tinggi.

"Kami merasa kewalahan jika banjir tersebut tidak secepatnya surut, sebab sudah dua hari terakhir ini tidak bisa mencari nafkah," kata Jahe yang sehari-hari berjualan minuman labeur jahe di Rangkasbitung.

Dirinya sangat mengharapkan bantuan makanan, pakaian, dan selimut. Saat ini, kata dia, bangun tidur saja di pengungsian Pos Ronda Sentral tidak ada makanan.

Bahkan, keluarganya itu mendapatkan bantuan nasi bungkus dari dermawan juga dari ketua rukun tetangga setempat. Selain itu ia juga kebingungan jika buang air besar dan mandi sehingga terpaksa menumpang ke rumah orang lain. "Kami berharap adanya bantuan bahan pokok dan kebutuhan lain untuk mengurangi beban ekonomi keluarga," harapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan selama ini untuk penyaluran bantuan bahan pokok setelah adanya laporan dari petugas kelurahan dan desa untuk warga korban banjir. Untuk kebutuhan makanan nasi bungkus pihaknya sudah membuka dapur umum. "Kami mendistribusikan nasi bungkus ke lokasi warga yang dilanda banjir, " katanya.

Curah Hujan Tinggi

BPBD Kabupaten Lebak mengingatkan masyarakat di daerah ini agar mewaspadai banjir susulan sehubungan curah hujan tiga hari ke depan cenderung meningkat. "Banjir sepanjang Selasa (14/9) mengakibatkan 1.162 rumah terendam dan tiga rumah longsor serta seorang meninggal terseret sungai," kata Febby Rizky Pratama.

BPBD Lebak sudah menyampaikan peringatan dini kewaspadaan bencana banjir, banjir bandang dan longsor. Penyampaian peringatan kewaspadaan tersebut disampaikan melalui aparat kecamatan, desa, kelurahan, relawan guna mengurangi risiko bencana.

BPBD setempat khawatir banjir dan longsor kembali terjadi, meski saat ini diberbagai lokasi sudah surut.

Menurut dia, berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peluang curah hujan di cukup tinggi melanda sebagian wilayah Lebak.

BPBD Provinsi Banten menyalurkan bantuan bagi korban banjir di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Bantuan yang disalurkan bagi korban banjir di Pandeglang di antaranya berupa 15 tenda gulung, 15 paket perlengkapan balita, 40 selimut, 10 paket perlengkapan kebersihan, 17 matras, serta 60 liter minyak goreng.

Baca Juga: