JAKARTA- Bagaimana jika tiga pasukan yang mempunyai kemampuan khusus bergabung? Lalu melakukan penyerbuan? Hasilnya memang berbuah serangan mematikan.
Itu pula yang terjadi di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pada hari Kamis (13/5). Dilaporkan pasukan gabungan yang terdiri dari Satgas Nanggala Kopassus, Yonif Raider 500/Sikatan Kodam V/Brawiijaya dan Satgas Pinang Sirih (Cakra) Kostrad terlibat dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Menurut Kombes Pol Iqbal Al Qudussy, Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi dalam keterangannya, pada hari Rabu (12/5), pasukan gabungan yang sama juga terlibat dalam kontak tembak dengan KKB yang melakukan penyerangan ke Kampung Tagalowa. Setelah dilakukan pengejaran.
Dan di sekitar Kampung Wuloni, yang ada di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pasukan Nanggala Kopassus, Cakra Kostrad dan Raider Kodam Brawijaya kembali terlibat dalam kontak tembak dengan KKB pimpin Lerimayu Telenggen. Baku tembak terjadi pada pagi hari.
Dalam kontak tembak ini, gabungan pasukan elit ini bisa membuat kocar kacir KKB. Bahkan, dua anggota KKB bisa ditewaskan. Dua anggota yang tewas itu adalah Lesmin Walker dan ajudannya.
Lesmin Walker bukan tokoh sembarangan di KKB. Ia salah satu komandan di KKB pimpinan Lekagak Telenggen. Lesmin merupakan Komandan Pasukan Pintu Angin. Di tangan gabungan pasukan elit, petualangan Lesmin berakhir.
Pasukan Nanggala memang bukan pasukan biasa. Kode Nanggala memang selalu dipakai Kopassus untuk tim pasukan kecilnya yang hanya beranggotakan kira-kira 5 sampai 7 orang.
Pasukan ini, bisa bergerak cepat. Mobile. Dan punya kemampuan menyergap dalam senyap. Kemampuannya memang tak diragukan. Ini pasukan pemburu yang bisa bertempur di berbagai medan. Medan berat sekalipun. Begitu juga dengan pasukan Cakra Kostrad. Ini adalah satuan elit di Kostrad, yang juga berfungsi sebagai pasukan pemburu.
Ahli bertempur di hutan. Piawai dalam perang gerilya. Pun, pasukan Raider. Kualifikasi raider yang disandang pasukan dari Kodam Brawijaya ini menunjukkan pasukan ini punya kualifikasi khusus. Maka, ketika tiga pasukan ini digabungkan, daya serangnya sangat mematikan.
Mereka pasukan yang tak gentar bertempur di palagan apapun. Di hutan. Di rawa atau di gunung, akan dihadapinya. Dan, Komandan Pasukan Pintu Angin KKB akhirnya merasakan kehebatan pasukan elit itu. Nyawanya melayang di terjang peluru.