Pada 30 Juli 2019, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan Komando Operasi Khusus TNI (Koopssus TNI). Peresmian Koopssus dilakukan di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Saat itu, komandan pertama Koopssus dipercayakan kepada Brigjen TNI Rochadi. Sebelum jadi komandan Koopssus, Rochadi merupakan Direktur A Badan Intelijen Strategis TNI. Rochadi lama malang melintang di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) satuan elit TNI AD.

Kini, komandan Koopssus telah berganti. Mayjen Rochadi, komandan lama digantikan Mayjen Richard TH Tampubolon. Pelantikan Richard sebagai Komandan Koopssus telah dilakukan pada 30 Juli 2020 di Mabes TNI Cilangkap. Sama seperti Rochadi, Richard juga jebolan Kopassus. Pernah jadi Wadanjen Kopassus, dan Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kaskogabwilhan I).

Koopssus adalah satuan TNI yang terbilang baru. Koopssus merupakan

bagian dari Badan Pelaksana Pusat (Balakpus) yang secara struktural komando langsung di bawah Panglima TNI. Pasukan Koopssus stand by di Mabes TNI dan sewaktu-waktu bisa digerakkan cepat atas perintah Presiden.

Personel Kopassus adalah para prajurit pilihan. Berasal dari satuan elit di tiga matra TNI. Pasukan ini terdiri dari personil Kopassus, Denjaka TNI AL, dan Sat Bravo TNI AU. Soal kemampuan jangan diragukan lagi. Bisa dikatakan, Koopssus adalah pasukan paling mematikan di TNI. Anggotanya adalah prajurit pinilih dengan kemampuan mematikan.

"Sebagai satuan elite, personel Koopssus TNI yang berasal dari pasukan khusus dari ketiga matra merupakan prajurit-prajurit pilihan," kata Hadi saat meresmikan Koopssus beberapa waktu yang lalu.

Menurut Panglima TNI, saat meresmikan pasukan ini, Koopssus bisa digerakkan dalam operasi-operasi khusus. Terutama penanggulangan terorisme di dalam dan luar negeri. Dalam pemberantasan terorisme, Koopssus punya tiga fungsi yakni penangkalan, penindakan, dan pemulihan.

Menurut Panglima TNI, personel Koopssus sebanyak 500 orang. Sebanyak 400 orang di antaranya adalah personel yang bertugas menjalankan fungsi penangkalan terorisme. Sementara 100 personel lain atau satu kompi adalah pasukan penindakan aksi terorisme.

"Ketika ada ancaman dari dalam maupun luar negeri, Panglima TNI langsung bisa memerintahkan untuk bergerak dengan cepat dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi," kata Hadi Tjahjanto.

Meski jumlahnya tak banyak, tapi jangan pernah remehkan kemampuannya. Mereka bisa bergerak cepat dan menyerang bak siluman. Jadi, teroris akan dilibas habis oleh pasukan ini.ags/N-3

Baca Juga: