JAKARTA - Program konversi motor listrik tidak sesuai harapan, sebab hingga kini baru 4.500 masyarakat yang mendaftar. Padahal tahun ini pemerintah menargetkan konversi 50 ribu unit motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi listrik.

Direktur Konservasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Gigih Udi Antmo mengatakan program yang digagas Kementerian ESDM sebagai langkah untuk mempercepat peningkatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

"Pada tahun ini, pemerintah menargetkan sebanyak 50.000 unit motor BBM dikonversikan menjadi listrik, sedangkan pada tahun 2024 targetnya meningkat menjadi 150.000 unit," tuturnya dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (15/8).

Gigih menyebut, sejauh ini baru tercatat sekitar 4.500 masyarakat yang mendaftar untuk mengonversikan motornya, tentu jumlah tersebut masih jauh dari harapan pemerintah. Minat rendah partisipasi masyarakat terkait konversi motor listrik antara lain disebabkan karena kurangnya sosialisasi, harga yang cukup mahal, hingga kekhawatiran masyarakat terkait komponen motor listrik.

Pemerintah sendiri, lanjut Gigih, juga telah melakukan berbagai macam usaha untuk menarik minat masyarakat agar ikut serta dalam konversi motor listrik, seperti dengan memberikan bantuan subsidi sebesar 7 juta rupiah berupa potongan harga ketika melakukan konversi motor listrik untuk menekan biaya investasi konversi motor listrik. Padahal, biaya tertinggi untuk mengonversikan motor listrik yaitu sebesar 17 juta rupiah.

Dari sisi layanan purna jual, Gigih mengatakan baterai motor listrik merupakan salah satu komponen utama yang dikhawatirkan masyarakat cepat rusak. Karenanya, pihaknya memberikan garansi hingga tiga tahun dalam program konversi motor listrik, sedangkan garansi yang ditawarkan untuk motor brushless direct current (BLDC) atau dinamo motor selama 1 tahun.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir jika tiba-tiba dalam beberapa bulan baterai bermasalah, tinggal bawa saja ke bengkel dan nanti bengkel akan mengganti baterai tersebut," jelas Gigih.

Lanjutkan Sosialisasi

Gigih mengatakan faktor sosialisasi terhadap masyarakat adalah hal terpenting guna menyebarluaskan informasi tentang manfaat dan program konversi motor listrik. Karena itu, sosialisasi konversi motor listrik ini masih akan dilanjutkan di beberapa kota lain di Indonesia.

Baca Juga: