JAKARTA - Transformasi yang terjadi di BUMN ini tidak hanya semata-mata menjadi bagian restrukturisasi atau pengurangan jumlah BUMN dari 108 menjadi 41 BUMN. Selain berkontribusi bagi masyarakat dan negara transformasi tersebut diharapkan dapat menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan berpelat merah.

"Transformasi yang kita harapkan di perusahaan-perusahaan BUMN sebetulnya ada empat. Pertama, kita memastikan BUMN ini secara korporasi dan apalagi ini perusahaan milik negara bisa memberikan kontribusi yang konsisten dan besar kepada negara," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara Penandatanganan Akta Inbreng Holding BUMN Ultra Mikro secara daring di Jakarta, Senin (13/9).

BUMN sudah memiliki track record memberikan 3.295 triliun rupiah selama 10 tahun terakhir kepada negara, berupa pajak, deviden.

"Namun pertanyaannya tentu dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini, kontribusi BUMN kepada negara tidak boleh turun. BUMN harus paling tidak sama atau meningkat dibandingkan sebelumnya, karena negara pemasukannya berkurang. Salah satunya dengan apa? Memastikan rantai pasok dan ekosistem untuk menjadikan efisiensi sehingga BUMN lebih tetap tambah sehat," kata Erick Thohir.

Kedua, lanjut dia, dengan adanya pandemi Covid-19 kehidupan masyarakat mengalami perubahan dan digitalisasi pun turut mengalami perubahan. Mau tidak mau BUMN harus memastikan persiapan BUMN bisa berkompetisi di pasar yang sangat terbuka.

"Dan ini kita meminta dalam kondisi pasca-Covid, BUMN memiliki model bisnis yang sangat kuat. Karena itu saya sampaikan bagaimana misalnya Pelindo kita gabungkan, supaya bisnis peti kemas BUMN menjadi besar dan dapat menempati peringkat 8 terbesar di dunia. Ataupun pada saat ini BUMN ultra mikro dan UMKM kita sinergikan, supaya kita memiliki kekuatan, bagaimana keseimbangan ekonomi bagi UMKM benar-benar terjadi, bukan lip services," katanya.

Akses Pendanaan

Hal ketiga, bagaimana dampak transformasi BUMN kepada masyarakat benar-benar terjadi. Khusus bagi sektor ultra mikro, ingin dipastikan akses pendanaan dimudahkan kepada orang-orang yang terpercaya.

"Kita juga bisa menekan bunga dari Holding BUMN Ultra Mikro lebih kompetitif lagi," ujar Erick Thohir.

Keempat, penting internal BUMN adanya keberlanjutan dari transformasi BUMN yang dijalankan pimpinan sebelumnya dilanjutkan oleh pimpinan berikutnya. "Problemnya kadang-kadang tidak sustainable, ide hari ini namun SOP-nya tidak dijalankan, maka ke depannya tidak akan berjalan," kata Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca Juga: