Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, meminta agar setiap kontraktor proyek tidak menyepelekan saluran air.

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta setiap kontraktor proyek di seluruh jalanan Jakarta agar menjaga tali air. Pihaknya menilai tali air di beberapa ruas jalan tidak berfungsi optimal karena tertutup puing-puing proyek sehingga menyebabkan genangan. "Saluran-saluran air itu terhambat oleh proyek-proyek yang sedang berjalan.

Baik MRT, LRT, ataupun proyek yang lain. Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air, kita koordinasi terus. Mereka sudah berkali-kali mengingatkan soal ini dan kejadian tadi malam membuat kita akan pastikan lagi," ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (12/12).

Anies meminta agar setiap kontraktor proyek tidak menyepelekan saluran air. Proyek-proyek itu tetap harus berjalan, namun saluran airnya juga harus tetap dijaga. Saluran yang tersumbat menyebabkan adanya genangan dan merepotkan seluruh warga Ibu Kota. "Jadi, proyek-proyek yang berjalan saya akan instruksikan kepada semuanya untuk memastikan semua tali air berfungsi.

Tidak ada saluransaluran air yang sama sekali terhambat apalagi di daerah jalan protokol. Kita akan panggil semuanya. Kita akan instruksikan untuk bersihkan semua saluran air yang menghambat," kata Anies.

Diakui Anies, hujan yang terjadi Senin (11/12) siang memiliki intensitas cukup tinggi, jauh di atas rata-rata. Namun, pihaknya mengapresiasi kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait karena berhasil menangani genangan itu secepat mungkin.

Anies pun mengaku akan bertanggung jawab atas kejadian banjir pada Senin sore itu. "Kita harus bebas masalah dan itu bisa dihindari jika kita semua menjalankan dengan konsisten. Saya akan bertanggung jawab atas kejadian yang kemarin.

Ini tanggung jawab saya. Dan saya akan instruksikan apa yang menjadi amanat dari saya untuk memastikan sampai ke ujung paling bawah. Semuanya akan bertanggung jawab," tegasnya. Dikatakan Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini memiliki 145 rumah pompa, 152 pompa stastioner dan 150 pompa mobile atau pompa bergerak.

Namun, jika salah satu pompa ini mengalami kendala, maka Ibu Kota masih dihantui banjir, seperti yang terjadi di underpass Dukuh Atas, Senin sore. Tingginya curah hujan yang mengguyur Ibu Kota pun, ucap Anies, menyebabkan beberapa tanggul sungai jebol.

Seperti yang ditinjaunya di daerah Jati Padang, Jakarta Selatan, tanggul Kali Pulo jebol karena hanya tanggul sementara. Akibatnya, 23 kepala keluarga harus mengungsi karena rumahnya terendam.

"Pagi ini proses konstruksi pengerjaan tanggul itu dilakukan. Saya pantau terus, tadi pas masuk sambil telepon apa yang sedang dilakukan di Jati Padang.

Jadi, kita posisinya siaga untuk memastikan semua efek dari kejadian kemarin dan tanggul yang jebol, itu menjadi bahan untuk memperbaiki kesiagaan kita. Karena dari sisi persiapan sudah kita lakukan, kalau ada satu yang ceroboh, dua ceroboh muncul masalah," jelasnya.

Kembali Berfungsi

Sementara itu, tiga mesin pompa di kawasan rumah pompa Dukuh Atas, Jakarta Pusat, yang tidak berfungsi ketika Jakarta diguyur hujan deras pada Senin (11/12), kini berfungsi kembali.

Pada Selasa (12/12) sore, sudah tidak ada lagi genangan air di terowongan atau underpass Dukuh Atas meskipun kawasan itu kembali diguyur hujan. Saat hujan deras kemarin, kawasan tersebut sempat terendam air setinggi 1 meter.

Saat itu, tiga mesin pompa air dari enam mesin yang ada di lokasi tersebut tidak berfungsi. Kini, tiga mesin pompa tersebut bisa kembali digunakan untuk mengaliri air ke Sungai Ciliwung. "Sudah diperbaiki sejak tadi malam.

Sekarang enam pompa ini sudah berfungsi kembali," kata Ari Sarifudin, seorang penjaga di Rumah Pompa, Jakarta, Selasa. pin/Ant/P-4

Baca Juga: