JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi sepanjang April-Juni 2022 diperkirakan sedikit di atas capaian pada periode tiga bulan sebelumnya. Konsumsi domestik diprediksi masih menjadi penggerak utama kinerja perekonomian pada kuartal II-2022.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memprediksikan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 akan tumbuh sekitar 5,2-5,3 persen (yoy) seiring adanya faktor pendukung, vaksinasi yang terakselerasi dan membaiknya kasus pandemi Covid-19. Proyeksi tersebut sedikit di atas capaian pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 sebesar 5,01 persen.

"Forecasting (perkiraan) kami sementara ini pertumbuhan kuartal II-2022 akan tumbuh berkisar 5,2 persen sampai 5,3 persen," kata Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan, dalam media gathering di Jakarta, Rabu (22/6).

Panji menyebutkan faktor pendukung pertumbuhan ekonomi kuartal II yang diperkirakan lebih tinggi dibanding realisasi kuartal I sebesar 5,01 persen ini di antaranya adalah perbaikan pada belanja masyarakat. Kemudian juga pertumbuhan ekspor, meningkatnya transaksi sepanjang Ramadhan dan Idul Fitri serta naiknya harga komoditas di pasar dunia.

Belanja masyarakat sepanjang kuartal II telah mencapai level tertinggi sepanjang pandemi yang ditunjukkan melalui Mandiri Spending Index (MSI) yaitu indeks frekuensi belanja berada di level 185,5 sedangkan indeks nilai belanja naik ke level 159,9.

"Ini menggambarkan pemulihan ekonomi yang signifikan yaitu frekuensi belanja naik dan nilai belanja juga naik. Ini lebih tinggi dari dua tahun sebelumnya," ujar Panji.

Perbaikan tingkat belanja ini ternyata juga terjadi di wilayah yang mengandalkan pariwisata seperti Bali Nusa Tenggara.

Berangsur Membaik

Berdasarkan data Mandiri Spending Index, tingkat belanja di Bali dan Nusa Tenggara berangsur membaik yang tercatat mencapai level 80,6 di periode Ramadan 2022 dan merupakan level tertinggi selama pandemi.

Pertumbuhan ekonomi sektoral pun semakin kuat yaitu impor bahan baku dan barang modal yang baik mengindikasikan pergerakan ekonomi yang terus membaik.

"Ekspor juga tumbuh memanfaatkan peluang pasar di negara-negara tujuan ekspor seiring pemulihan ekonomi global," katanya.

Berdasarkan berbagai faktor tersebut, Bank Mandiri berasumsi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai 5,17 persen (yoy).

Baca Juga: