JAKARTA - Konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero) bersama Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. memenangkan tender seleksi pengelolaan Bandara Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Direktur Utama PT AP I (Persero), Faik Fahmi mengatakan kemenanagan dalam seleksi pengelola Bandara Hang Nadim ini merupakan milestone penting bagi perusahaan. Hal ini merupakan pertama kalinya perusahaan memenangkan persaingan di antara para pelaku kunci industri bandar udara lainnya, baik nasional maupun global, untuk mengelola bandara potensial. Hal ini juga merupakan pengakuan terhadap kapabilitas dan kualitas.

"Dengan dimenangkannya tender pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam ini, maka ke depannya kami memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan kontrak kerja sama pengelolaan bandara-bandara potensial lainnya, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, hal ini juga akan memperkuat dan memberikan nilai tambah yang lebih strategis terhadap rencana pembentukan Holding BUMN Aviasi dan Ekosistem Pariwisata," kata Faik di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dia menambahkan dalam pengelolaan Bandara Hang Nadim Batam, anggota Konsorsium AP I memiliki perannya masing-masing. Sebagai pemimpin konsorsium, AP I akan bertanggung jawab dalam hal manajemen operasional dan komersial secara umum.

Sedangkan, kata Faik, IIAC memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam hal pemasaran dan strategi pengembangan bandara secara umum. Sedangkan WIKA selaku BUMN bidang konstruksi yang terintegrasi dengan industri pendukungnya memiliki tanggung jawab dalam hal manajemen infrastruktur bandara.

"Dengan dimenangkannya tender pengelolaan Bandara Hang Nadim ini, juga otomatis menambah portofolio dan jaringan pengelolaan bandara perusahaan, sehingga total bandara yang kami kelola menjadi 16 bandara," katanya.

Destinasi Penerbangan

Faik juga mengatakan ke depannya, Bandara Hang Nadim akan dikembangkan untuk menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik serta kargo di wilayah barat Indonesia.

"Potensi Bandara Hang Nadim Batam menjadi hub logistik dan kargo ini didasarkan atas beberapa keunggulan kompetitif, seperti lokasinya di kawasan free trade zone cukup strategis di regional Asia Tenggara, berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri, serta memiliki runway terpanjang yaitu 4.025 meter," katanya.

Baca Juga: