Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar konser musikal bertajuk "Memeluk Mimpi-mimpi" yang menampilkan SMKN 2 Kasihan, Yogyakarta. Mendikbudristek, Nadiem Makarim, menyebut, gelaran tersebut merupakan salah satu bukti keberhasilan kebijakan Merdeka Belajar.

JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar konser musikal bertajuk "Memeluk Mimpi-mimpi" yang menampilkan SMKN 2 Kasihan, Yogyakarta. Mendikbudristek, Nadiem Makarim, menyebut, gelaran tersebut merupakan salah satu bukti keberhasilan kebijakan Merdeka Belajar.

"Saya bisa melihar secara langsung semangat Merdeka Belajar telah mengakar kuat di SMKN 2 Kasihan, di mana setiap pelajar punya kemerdekaan untuk berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing," ujar Nadiem, dalam konser musikal "Memeluk Mimpi-mimpi", di Jakarta, Kamis (26/4) malam.

Nadiem menyatakan, pihaknya akan terus memperkuat dan memperluas gerakan Merdeka Belajar. Salah satunya adalah terus melakukan transformasi pendidikan vokasi untuk meningkatkana kualitas dan relevansi pendidikan vokasi.

"Melalui program SMK Pusat Keunggulan, kita telah berhasil menjembatani kerja sama antara 1.850 SMK dengan 720 mitra industri, dam telah memberikan dampak pada kurang lebih 1,8 juta siswa SMK," jelasnya.

Bekal Pengalaman

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, menyampaikan bahwa pertunjukan konser musikal ini untuk menunjukkan talenta-talenta anak didik vokasi yang dapat tampil dengan percaya diri bersanding dengan para aktor, musisi, dan penyanyi profesional. Menurutnya, hasil pembelajaran melalui skema teaching factory yang selama ini diadaptasi sekolah telah melatih mereka siap tampil di konser yang megah.

Dia menambahkan, pertunjukan ini, menampilkan bakat dari 99 murid dan 14 guru SMKN 2 Kasihan. Menurutnya, Konser Musikal "Memeluk Mimpi-Mimpi" memberikan pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga, terutama bagi para siswa SMKN 2 Kasihan, Bantul sebagai talenta musisi profesional masa depan.

"Pengalaman konser ini akan menjadi kenangan dan cerita manis selamanya bagi para siswa dan guru SMKN 2 Kasihan, Bantul, dan para siswa SMK lain yang terlibat," ucapnya.

Direktur Jenderal Kebudayaan, kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengungkapkan, konser musikal tersebut tidak hanya sekadar pertunjukan, melainkan sebuah pernyataan kuat akan pentingnya pendidikan dan kebudayaan mewujudkan mimpi besar generasi muda Indonesia. Menurutnya, SMKN 2 Kasihan telah menjadi salah satu pilar penting dalam pengembangan musik, khususnya musik klasik Indonesia.

"Konser ini tidak hanya menjadi ajang persembahan karya musik yang berkualitas, tetapi juga menjadi medium refleksi bagi kita semua untuk mengapresiasi kekayaan budaya dan potensi yang dimiliki bangsa ini," katanya.

Sementara itu, Siswi SMKN 2 Kasihan, Ursulla Puruhita Shimamurti, merasa bangga mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa dapat menjadi salah satu bagian dalam konser ini. Menurutnya, kesenian merupakan sarana untuk memperkuat identitas dan karakter bangsa.

"Dengan mengembangkan dan terus mendukung bakat anak muda yang memiliki kemampuan dalam berseni, sangatlah cukup untuk membuat mereka terus mencoba dan melahirkan karya-karya yang luar biasa sehingga menjadi prestasi anak bangsa sebagai pencapaian yang perlu untuk dibanggakan," terangnya.

Baca Juga: