Di bawah hukum internasional, Nagorny-Karabakh diakui sebagai bagian dari Azerbaijan.

Pertempuran antara pasukan Azerbaijan dan Armenia memasuki hari keempat pada Rabu (30/9). Pertempuran bahkan telah menyebar jauh melampaui perbatasan di Nagorno-Karabakh. Puluhan prajurit dari kedua belah pihak tewas.

PemimpinArmenia maupun Azerbaijan menolak usulan pembicaraan damai yang diserukan berbagai negara. Kedua negara hingga saat ini masih saling tuduh sebagai pihak yang menghalangi negosiasi atas wilayah Nagorno-Karabakh.

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, berpendapat untuk menyelesaikan konflik Nagorno-Karabakh, wilayah ini seharusnya dikembalikan ke Azerbaijan. Tapi Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, secara terbuka menyatakan Nagorno-Karabakh adalah bagian dari Armenia.

Armenia dan Azerbaijan merupakan pecahan bekas Uni Soviet di Kaukasus. Kedua negara saling berselisih mengenai perbatasan wilayah, terutama Nagorno Karabakh, selama puluhan tahun. Perselisihan tersebut sering berakhir menjadi pertempuran bersenjata yang cukup mematikan.

Perselisihan utama antara Azerbaijan dan Armenia adalah perebutan wilayah Nagorno Karabakh di perbatasan kedua negara. Nagorno Karabakh terletak di perbatasan Armenia dan Azerbaijan. Wilayah tersebut berada pegunungan dengan luas sekitar 4.400 kilometer persegi. Secara tradisional, wilayah tersebut dihuni oleh orang-orang Armenia Kristen dan Muslim Turki.

Pada 1921, pemerintah Uni Soviet menggabungkan wilayah yang didominasi etnik Armenia tersebut ke dalam wilayah Azerbaijan. Setelah Uni Soviet runtuh pada 1991, separatis Armenia mengambil Nagorno Karabakh dalam sebuah insiden yang didukung oleh pemerintah Armenia.

Tidak terima wilayahnya direcoki, meletuslah pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia yang menewaskan 30.000 orang. Ratusan ribu orang juga menjadi korban dan mengungsi dari rumah mereka saat itu.

Pada 1994, Azerbaijan dan Armenia melakukan gencatan senjata yang dimediasi oleh Russia, Amerika Serikat (AS), dan Prancis. Namun, pertempuran antara kedua negara masih sering meletus. Pada 2016, terjadi bentrokan hebat yang menyebabkan sekitar 110 orang tewas.

Dalam konflik ini, Russia menjadi sekutu Armenia, sedangkan Turki sebagai sekutu Azerbaijan. Turki berkepentingan dalam konflik ini, apalagi Azerbaijan kaya minyak. Turki ingin menjadi negara yang berpengaruh di kawasan Kaukasus.

Aliansi keduanya dipicu oleh saling curiga terhadap Armenia. Bahkan, Turki secara rutin mengeluarkan pernyataan-pernyataan keras untuk mendukung ambisi Azerbaijan merebut kembali Nagorno Karabakh.

Sebaliknya, Armenia memiliki dendam terhadap Turki karena telah membantai sekitar 1,5 juta orang Armenia di bawah Kesultanan Turki Ottoman, selama Perang Dunia I. Lebih dari 30 negara mengakui pembunuhan itu sebagai genosida, meskipun Turki dengan keras membantah istilah itu.

Russia memiliki hubungan dekat dengan Armenia. Russia juga memimpin aliansi militer Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (CSTO) yang beranggotakan enam negara pecahan Uni Soviet termasuk Armenia. Armenia mengandalkan dukungan Russia dan jaminan militernya.

Kepemimpinan Armenia telah diguncang oleh ketidakstabilan politik dan ekonomi sejak negara itu memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet. Kepemimpinan Armenia pasca-Uni Soviet menekan oposisi terhadap pemerintahannya.

Pihak oposisi juga dituduh memalsukan hasil pemungutan suara. Tuduhan tersebut sebagian besar disinyalir bertujuan untuk mengamankan kepentingan Russia. Pada 2018, terjadi aksi unjuk rasa dan mengantarkan Nikol Pashinyan menjadi Perdana Menteri hingga sekarang.

Sedangkan Azerbaijan adalah negara mayoritas Muslim di Laut Kaspia, telah berada di bawah cengkeraman otoriter dinasti keluarga sejak 1993. Heydar Aliev memerintah negara itu dengan tangan besi sampai Oktober 2003. Mantan perwira intelijen Russia, KGB, tersebut menyerahkan kekuasaan kepada putranya, Ilham, beberapa minggu sebelum kematiannya.

Seperti ayahnya, Ilham telah menghancurkan kekuatan oposisi terhadap pemerintahannya. Pada 2017, Ilham menjadikan istrinya, Mehriban, sebagai Wakil Presiden pertama Azerbaijan. ν

Baca Juga: