PARIS - Naomi Osaka kembali ke Roland Garros untuk menghilangkan ingatan tentang pengunduran dirinya 12 bulan lalu. Tapi dia terhambat oleh kekhawatiran terkait penampilan dan kebugarannya di lapangan tanah liat.

Mantan petenis nomor satu dunia itu mundur dari Prancis Open tahun lalu menjelang putaran kedua, dengan alasan masalah kesehatan mental. Dia telah diancam akan dikeluarkan dan didenda oleh penyelenggara karena penolakannya untuk menghadiri konferensi pers.

Osaka kemudian menghabiskan sebagian besar sisa musim 2021 di luar lapangan dan telah berjuang pada musim ini dengan cedera. Bintang tenis asal Jepang itu mengundurkan diri dari Italia Open pekan lalu untuk memulihkan cedera Achilles.

Dia mencoba untuk mendapatkan kembali kebugaran penuh untuk turnamen Grand Slam di Paris. Kali ini, Osaka tidak akan diunggulkan pada turnamen besar untuk pertama kalinya sejak Australia Terbuka 2018. Petenis berusia 24 tahun itu merosot ke peringkat 38 WTA menjelang pembukaan Prancis Open hari Minggu. Dia sempat berada di peringkat 78 pada bulan Maret.

Osaka menunjukkan masih bisa bersaing untuk gelar terbesar dengan mencapai final Miami Open sebelum kalah dari petenis nomor satu dunia Iga Swiatek. "Baru beberapa hari yang lalu saya merayakan kembali ke 50 besar dan saya tidak menganggap remeh hal-hal seperti itu," ujar juara Grand Slam empat kali itu.

"Saya sedikit lebih rendah hati sekarang tentang peluang yang saya dapatkan. Saya bisa mengambil banyak hal positif dari ini," sambungnya. Osaka akan menyukai peluangnya untuk bermain di Roland Garros untuk pertama kalinya sebagai petenis non unggulan.

Namun masih banyak yang harus dibuktikan di lapangan tanah liat. Dia belum pernah mencapai final di lapangan tanah liat dan melaju ke pekan kedua di Prancis Open. Persiapan Osaka kali ini jauh dari ideal dan dia hanya memainkan dua pertandingan di lapangan tanah liat musim ini. ben/AFP/G-1

Baca Juga: