JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, menyebut, kondisi ketenagakerjaan antara Indonesia dan Austria mendorong kerja sama antara kedua negara. Di Austria tengah terjadi aging population atau penuaan populasi sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja muda dan produktif.

"Sedangkan kita mengalami bonus demografi di mana peningkatan usia produktif lebih banyak. Tenaga kerja kita berlimpah ruah, jadi pas," ujar Menaker usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Federal Tenaga Kerja dan Ekonomi Austria, di Jakarta, pekan lalu.

Dia mengatakan, dengan adanya MoU antara kedua negara menjadi payung bagi pengembangan kerja sama bidang ketenagakerjaan. Adapun kerja sama meliputi pelatihan vokasi, penyelenggaraan pemagangan di Austria, dan inisiasi kerangka kerja penempatan pekerja migran terampil dan profesional Indonesia ke Austria.

Dia menambahkan, sebagai tindak lanjut MOU, Indonesia akan mengirim sejumlah peserta magang setiap tahunnya untuk melaksanakan program magang di Austria. Jabatannya meliputi sektor teknologi informasi, hospitality, pertukangan, pengelasan, kelistrikan, mesin industri, garmen dan pakaian, bisnis & management, industri kreatif, pengolahan, dan pertanian.

"Saya sangat berterima kasih atas peluang atau kesempatan kerja yang terbuka di Austria untuk pekerja migran Indonesia," jelasnya.

Program Vokasi

Ida menuturkan, selama ini Pemerintah Austria telah memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia. Bantuan ini diberikan dalam rangka peningkatan kompetensi tenaga kerja di sektor maritim melalui program "Development Maritime Vocational Training Center" atau Balai Latihan Kerja (BLK) Maritim di tiga lokasi yaitu Medan, Serang, dan Makassar.

"Pada kunjungan kali ini, kami berkesempatan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi proyek di 3 lokasi balai latihan kerja tersebut," katanya.

Dia menerangkan, BLK Maritim ini bertujuan untuk mendukung program prioritas penyiapan sumber daya manusia yang kompeten di bidang kemaritiman. BLK tersebut diharapkan dapat mencetak tenaga kerja terampil yang akan bekerja di pelabuhan, galangan kapal, dan perhotelan.

"Adapun kejuruan yang dikembangkan dalam program ini adalah tourism hospitality, joinery, welding, electrical, marine engine, metalworking, dan wood-glass fiber working," tambahnya.

Dia menambahkan, pihaknya mengajukan usulan kepada Pemerintah Austria untuk kegiatan peningkatan BLK di Banyuwangi. Usulan proyek tersebut sedang dalam proses persetujuan Pemerintah Austria.

"Ini momentum baru bagi kedua negara mengembangkan kerja sama saling menguntungkan di bidang perluasan kesempatan kerja," tandasnya.

Menteri Federal Tenaga Kerja dan Ekonomi Austria, Martin Köcher, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang terus memperkuat kerja sama dengan Austria di berbagai bidang, termasuk di bidang ketenagakerjaan. Adanya MoU menjadi bukti kerja sama intensif kedua negara di bidang ketenagakerjaan.

Baca Juga: