Wabah pandemik Covid-19 atau yang dikenal dengan virus korona sangat memukul semua sektor dan lini perekonomian di Tanah Air, dan salah satu sektor yang paling terpukul adalah pariwisata dan ekonomi kreatif.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf ) mengeluarkan berbagai kebijakan dan langkah untuk menangani dan mengurangi dampak tersebut.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang hal tersebut, berikut perbincangan Koran Jakarta dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekaf)/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Barekaf), Wishnutama Kusubandio, melalui live streaming Press Statement Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Tengah Wabah Covid-19, belum lama ini. Berikut petikannya.

Pandemik ini sangat memukul industri pariwisata dan ekonomi kreatif, apa yang dilakukan oleh pemerintah?

Kami mempersiapkan berbagai kebijakan dan langkah untuk menangani dan mengurangi dampak wabah pandemik Covid-19 bagi pelaku dan industri yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dan ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 yang terbit pada 22 Maret 2020 tentang refocussing kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan Covid-19.

Apa saja yang dilakukan?

Presiden sudah menekankan bahwa pemerintah menaruh perhatian yang sangat besar pada sektor pariwisata sebagai salah satu leading sector perekonomian nasional. Pemerintah juga berupaya mengusulkan berbagai stimulus ekonomi agar dapat meringankan beban dan biaya untuk para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga dapat mengurangi potensi PHK karyawan di sektor tersebut.

Lalu, bagaimana dengan industri kreatif?

Betul, saat ini kami mencoba menggandeng para pelaku sektor ekonomi kreatif, seperti televisi, film, rumah produksi, konten kreator, radio, animasi, desain grafis, artis, seniman, juga berbagai komunitas dan jejaring kreatif di berbagai daerah, untuk aktif terlibat dalam membantu pemerintah dalam menyosialisasikan langkah kepada masyarakat dalam menghadapi Covid-19. Dengan ini, peran dan partisipasi pelaku industri kreatif akan sangat membantu usaha pemerintah dalam mengedukasi masyarakat. Karena pada kenyataannya masih banyak lapisan masyarakat yang masih belum menjalankan berbagai arahan pemerintah.

Terkait bantuan dari Kemenparekaf terkait tenaga medis?

Kami secara resmi telah menyerahkan pemanfaatan sarana akomodasi (hotel) dan transportasi kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang akan digunakan bagi tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan wabah Covid-19.

Apa saja yang diberikan?

Kami telah menjalin kerja sama dengan Accor Group untuk menyediakan tempat istirahat para tenaga medis dan Gugus Tugas, serta dengan Bluebird, Panorama, Antavaya, dan Whitehorse untuk menyediakan sarana transportasi bagi tenaga medis dan Gugus Tugas. Dan teknis pemanfaatan akomodasi dan transportasi bagi tenaga medis ini berada di bawah koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 BNPB.

Hotel mana saja?

Jaringan hotel yang digunakan untuk menginap tenaga medis dan gugus tugas, dimaksudkan agar mereka lebih dekat dengan rumah sakit yang menangani Covid-19. Di tahap awal, Kemenparekraf/Baparekraf bersama dengan Accor menyediakan hotel yang disesuaikan dengan kebutuhan empat rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta, yaitu RSCM, RSPAD, RS Sulianti Saroso, dan RS Persahabatan.

Terakhir harapan Bapak?

Ini adalah kondisi yang tidak mudah, bagi negara mana pun, bagi siapa pun. Namun, ini adalah saatnya masyarakat Indonesia bersatu, dan mengedepankan kemanusiaan, dari kepentingan pribadi, kelompok, dan kepentingan-kepentingan lainnya. Semakin cepat semua pihak bersama-sama menjalankan imbauan pemerintah, akan semakin cepat juga kita dapat mengalahkan dan akhirnya dapat mengakhiri wabah ini.muhammad zaki alatas/P-4

Baca Juga: