JAKARTA- Komunitas Ginjal Sehat Selalu (GSS) dalam waktu dekat akan mendirikan apotek khusus online yang akan melayani pasien khusus ginjal terutama para anggota GSS. Ide untuk mendirikan apotek tersebut didorong oleh semangat para anggota yang tahu persis mahalnya biaya obat-obatan yang harus ditanggung pasien, di luar yang dijamin Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan.

Ketua GSS, Martin Budi Ilham disela-sela seminar dan ramah tamah anggota GSS di Motion Blue, Fairmont Hotel Jakarta, Sabtu (3/6) mengatakan rata-rata biaya obat yang dikeluarkan oleh pasien yang baru melakukan cangkok ginjal sekitar 20 juta per bulan. Hal itu karena pembelian dilakukan di apotek-apotek dengan harga obat yang sudah komersial dengan rata-rata marjin sekitar 30 persen.

"Kalau kita punya apotek sendiri, otomatis harganya lebih murah karena kita tidak ambil marjin, apalagi sebagai organisasi nirlaba, murni kegiatan charity untuk menolong dan meringankan beban anggota," kata Martin.

Dengan jumlah anggota GSS yang sudah transpalant ginjal saat ini sebanyak 340 orang, kalau rata-rata mengeluarkan biaya 20 juta rupiah per bulan, maka dalam satu bulan total biayanya mencapai 6,8 miliar rupiah. Dengan apotek khusus yang melayani anggota, marjin yang selama ini diambil oleh apotek sekitar 30 persen otomatis berkurang, bahkan nol. Dengan demikian, anggota GSS akan menghemat biaya sekitar 2,04 miliar rupiah per bulan.

Sebab itu, Martin berharap jumlah anggota GSS terus bertambah terutama mereka yang sudah divonis gegal ginjal tetapi masih pada tahap cuci darah.

GSS jelas Martin adalah group yang menaungi para pasien post transplant ginjal dan yang berminat cangkok serta masih hemodialisis (HD) atau cuci darah.

"Di GSS ini kita memberikan edukasi agar para anggota bisa merawat ginjalnya supaya awet dan tahan lama," katanya.

Anggota dibagi dalam tiga kategori yaitu GSS 1 yang dikhususkan bagi anggota yang sudah transplant ginjal dengan jumlah anggota saat ini sebanyak 340 orang. Sedangkan, GSS 2 adalah mereka yang berminat untuk cangkok ginjal dengan jumlah anggota 267 orang.

GSS 3 akan segera dibentuk yang anggotanya sudah mengalami gagal ginjal tapi baru pada tahap HD dan belum berminat cangkok tapi belum tahu caranya serta terkendala biaya.

Lebih lanjut, Martin mengatakan GSS juga aktif membimbing anggotanya melalui whats app group di mana banyak para senior yang bersedia berbagi informasi tentang pengetahuan dan pengalamannya, bahkan memberikan bantuan finansial untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

"GSS juga punya Forum Ginjal Sehat (FGS) yang setiap minggu menggelar GMeet dengan maksimal 6 peserta yang dibimbing 4 mentor, kemudian acara tatap muka dan diskusi secara online.

"Setiap tahun kami mengadakan seminar dan ramah tamah serta berbagi kasih termasuk membantu kaum dhuafa.

Dalam kesempatan itu, Martin juga mengimbau kepada para pasien gagal ginjal agar tidak terbujuk oleh berbagai rayuan pengobatan alternatif, karena hanya menghabiskan tenaga, pikiran dan biaya yang lebih mahal.

"Jadi banyak yang memanfaatkan kondisi pasien dengan berbagai tawaran supaya mereka yang gagal ginjal tidak perlu cuci darah. Jangan tergoda, sebaiknya kalau sudah mengalami gejala segera ke dokter dan jalani pengobatan secara medis," imbau Martin.

Pola Makan

Selain ramah tamah, acara juga diisi dengan seminar yang disampaikan dokter spesialis gizi Cindy Pudjiadi dan Ketua KCPDI Tony Richard Samosir.

Cindy dalam pemaparannya menekankan pentingnya pola hidup khususnya pola makan yang baik bagi anggota GSS. Mereka kata Cindy harus memahami kondisi tubuhnya masing-masing sehingga konsumsinya disesuaikan agar gizi tetap berimbang.

"Jadi makan harus seimbang, jangan terlalu banyak karbohidrat, tetapi diimbangi dengan protein," katanya.

Dia juga mengimbau agar mengenali kandungan dari makanan yang hendak dikonsumsi termasuk-buah-buahan, karena makanan sehat sekalipun belum tentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing orang.

Baca Juga: