JAKARTA - Acara [RE]Power yang diselenggarakan oleh New Energy Nexus Indonesia telah mengumumkan para pemenang pada Kamis (19/09), di Jakarta. Para pemenang kompetisi hackathon yang diprakarsai kaum muda ini terkait kebijakan energi bersih pertama di Indonesia juga telah mempresentasikan rekomendasi kebijakan mereka kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Rekomendasi kebijakan tersebut akan disampaikan kepada para pemimpin kebijakan yang akan merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025 - 2029 mendatang," kata Direktur Program New Energy Nexus Indonesia, Diyanto Imam, melalui siaran pers pada hari Jumat (20/9).

Ia menuturkan, kaum muda bukan hanya seperempat dari populasi Indonesia, tetapi mereka juga berada di garis depan dampak perubahan iklim. Oleh karena itu, menampilkan ide-ide dan solusi mereka, serta memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan para pengusaha, peneliti, dan pembuat kebijakan untuk memberi pengaruh pada kebijakan energi di masa depan.

"Kami sangat bangga dengan para finalis dan semua peserta yang menunjukkan optimisme yang kuat untuk memecahkan berbagai permasalahan yang paling kompleks di dunia," papar Diyanto.

Ada tiga pemenang dari kaum muda yang menjadi pemenang dari kompetisi [RE]Power Hackathon. Juara Pertama: Tim 3GE yang terdiri dari Nain M. Farchan dan Elmaira Ferlita S dari Universitas Jember. Tim ini menyampaikan kebijakan yang mendorong keterlibatan sektor swasta melalui efisiensi dan transparansi dalam kemitraan publik-swasta untuk proyek infrastruktur energy terbarukan di Indonesia

Juara Kedua adalah Tim Invaluable - Azaria Ahmad Haykal, Gema Wachid Aryasatya, Rafi Ramadhan Seba dari Institut Teknologi Bandung dan University of Tokyo. Kebijakan yang disampaikan adalah pembentukan Kementerian Koordinator Perubahan Iklim sebagai solusi integrasi data dan sinkronisasi peta jalan untuk mencapai target net zero emission Indonesia.

Tampil sebagai Juara Ketiga adalah Tim Arindama terdiri dari Rizka Fitria Utami dan Herlina Pebria dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kebijakan yang disampaikan adalah pengajuan strategi untuk memperkuat ekosistem penelitian dan pengembangan energi bersih di Indonesia

"Para pemenang telah menyelesaikan pelatihan intensif, mengembangkan proyek akhir, dan mengikuti sesi mentoring yang intensif, serta berhak mendapatkan hadiah total sebesar 45.000.000 rupiah," ujar Diyanto.

Tim 3GE, sebagai juara pertama [RE]Power 2024 mengidentifikasi beberapa isu utama dalam kebijakan energi bersih Indonesia, khususnya yang terkait dengan Kemitraan Publik-Swasta (KPS). Untuk mengatasi tantangan ini, tim 3GE merekomendasikan peningkatan transparansi dan akuntabilitas publik melalui pelaporan terbuka tentang implementasi proyek, membangun mekanisme pembagian risiko yang jelas untuk memperkuat kemitraan publik-swasta, serta mengembangkan program yang lebih menarik bagi investor dengan strategi pembiayaan yang efektif.

"Langkah-langkah ini penting untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di sektor energi bersih Indonesia. Tentunya kami sangat senang tim kami bisa menang, namun kami lebih bersyukur atas pengetahuan dan jaringan yang kami peroleh melalui [RE]Power Hackathon, terutama diskusi intensif yang kami lakukan dengan mentor dan para pakar industri," jelas anggota tim 3GE dari Universitas Jember, Elmaira Ferlita S dan Rafi Ramadhan Seba.

[RE]Power Hackathon dari New Energy Nexus (NEX) Indonesia merupakan hackathon kebijakan energi pertama di Indonesia yang diprakarsai oleh kaum muda dan ditujukan untuk para para inovator muda dalam mengembangkan kebijakan masa depan yang akan mendorong penerapan teknologi bersih di seluruh Indonesia.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Kementerian ESDM Ir. Senda Hurmuzan Kanam., M.Sc., mengatakan, ia merasa senang melihat generasi muda mendedikasikan pikiran mereka untuk menciptakan kebijakan yang akan membawa Indonesia menuju pencapaian transisi energy yang berkelanjutan. Fakta bahwa puluhan kaum muda mendaftar [RE]Power Hackathon ini menunjukkan minat dan komitmen mereka yang mendalam terhadap isu-isu penting ini.

"Sebagai seseorang yang berperan dalam menyusun regulasi, saya merasa tenang setelah mengetahui bahwa kami tidak sendirian dalam perjalanan ini. Saat masa jabatan saya berakhir, saya yakin bahwa para pemimpin masa depan kita akan mengambil alih dan memastikan kemajuan Indonesia yang berkelanjutan dengan kebijakan energi terbarukan," ungkap dia.

[RE]Power Hackathon juga menerima lima startup dari Bali yang memamerkan produknya mulai dari inovasi berbahan dasar limbah hingga aplikasi ramah lingkungan. Semuanya bertujuan untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan, yakni Ambawarna, Kishara, Decoco Luminer, Ecous, Kelana Terra.

"Dalam [RE]Power 2024 ini, kami berterima kasih atas dukungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional yang sangat penting dalam upaya NEX Indonesia untuk membangun ekosistem teknologi bersih yang dinamis di Indonesia," tutup Diyanto.

Baca Juga: