JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) terus meningkatkan jumlah dan kompetensi pelopor perdamaian di seluruh Tanah Air. Ditargetkan pertumbuhan relawan pelopor perdamaian secara nasional sebanyak 200-500 orang per tahun. Sampai 2020 diharapkan telah tersedia 5.000 tenaga pelopor perdamaian.
"Mereka ini siap berperan menjadi relawan kemanusiaan untuk memelihara perdamaian dan keutuhan NKRI, termasuk melakukan pemetaan sosial, deteksi dini, kampanye perdamaian, dan rekonsiliasi antarkelompok atau komunitas yang berkonflik sosial serta pemulihan dan integrasi sosial," kata Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat, pada pembekalan kepada 200 peserta pemantapan pelopor perdamaian, di Jakarta, Rabu (20/9).
Menurut Harry, peran strategis pelopor perdamaian terbukti dibutuhkan ketika pemulangan eks Gafatar, rekonsiliasi konflik sosial di Mesuji Lampung, penanganan penyintas petani Teluk Jambe, penanganan pengungsi Rohingya, dan berbagai penanganan bencana di daerah rawan konflik sosial. pur/N-3