JAKARTA - Komite Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengatakan ada kesalahan dan kelalaian dari Badan Pelaksana atau klub Arema FC pada pertandingan melawan Persebaya Surabaya. Penegasan ini disampaikan Ketua Komite Disiplin PSSI, Erwin Tobing, di situs PSSI, Rabu (5/10).

Untuk itu, Komdis menjatuhkan sanksi kepada Klub Arema FC terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang. "Ada kesalahan dan kelalaian dari Badan Pelaksana atau klub Arema FC dalam pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya," tandasnya.

Dari hasil sidang, Arema FC dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah dan harus dilaksanakan di tempat jauh dari Malang. Keputusan tersebut merujuk Pasal 69 Ayat 1, 2, dan 3 Kode Disiplin PSSI Tahun 2018. Arema FC dilarang menyelenggarakan pertandingan sebagai tuan rumah. Dia harus bertanding dengan jarak minimal 250 kilometer dari home base hingga akhir musim kompetisi 2022-2023.

Selain sanksi, Arema juga dilarang menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola. Arema FC juga diberi sanksi denda 250 juta rupiah.

"Pengulangan terhadap pelanggaran akan berakibat pada hukuman yang lebih berat. Ini hasil sidang terhadap klub dan badan pelaksananya," ujarnya.

Erwin menambahkan, berdasarkan hasil investigasi Komdis dalam pertandingan Arema FC melawan Persebaya tersebut ada kekurangan, kesalahan, dan kelalaian panitia pelaksana, badan pelaksana serta klub.

"Kami juga melihat ada kesalahan, kekurangan dari security officer dalam kepanitiaan," jelasnya.

Kesalahan pertama Arema FC, lanjutnya, diawali dengan masuknya pendukung ke lapangan setelah pertandingan berakhir. Masuknya suporter ke lapangan gagal diantisipasi panitia pelaksana. Ini akhirnya memicu suporter lain masuk ke area lapangan hingga terjadi kericuhan. Kerusuhan tersebut semakin membesar karena sejumlah flare dilemparkan, termasuk benda-benda lainnya.

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut menggunakan gas air mata. Berdasarkan data terakhir, korban meninggal dunia 125 orang. Selain itu, dilaporkan sebanyak 323 orang mengalami luka. ben/G-1

Baca Juga: