Untuk menjaga kelestarian kebaya di dunia, lima negara Asean kompak berkolaborasi untuk pengajuan kebaya dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH) ke UNESCO.

JAKARTA - Di sela-sela workshop lima negara Asean yang sedang menyusun naskah bersama untuk pengajuan kebaya dalam daftar Intangible Cultural Heritage (ICH)ke UNESCO tanggal 7-8 Februari yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, di Jakarta, Komunitas Kebaya Indonesia menyajikan serangkaian kegiatan untuk para delegasi, tamu kehormatan dan berbagai komunitas.

Menurut siaran persnya, dalam merayakan budaya "kebaya" bersama dengan negara tetangga, Komunitas Kebaya Indonesia yang terdiri dari 12 komunitas kebaya dan didukung lebih dari 400 komunitas, ikut berpartisipasi merayakan kebersamaan dan kerja sama budaya ini. Tak kurang dari Erina Gudono istri Kaesang, putra bungsu Presiden Jokowi ikut datang di acara ini.

"Kami membuat serangkaian acara mengenai kisah Kebaya Indonesia untuk 4 negara sahabat," jelas Emi Wiranto, Ketua Panitia yang juga Ketua Umum Sekar Ayu Jiwanta.

Salah satunya mengadakan bincang santai yang berbagi, bagaimana Indonesia menjaga dan terus melestarikan tradisi berkebaya dengan tema Menjaga Tradisi Kebaya Untuk Generasi Muda.

"Tema ini diambil dalam rangka saling menjaga dan merangkul di Asean, mereka punya busana tradisional kebaya seperti halnya Indonesia, karena itu kita sepakat untuk joint nomination," tukas Emi.

Talkshow menghadirkan designer senior Musa Widyatmodjo, akademisi dan pegiat kebaya, Indiah Marsaban dan Lenny Agustin designer muda perancang kebaya funky.

Bincang santai juga menampilkan ragam kebaya Indonesia seperti Kebaya Kutu Baru, Kebaya Kartini, Kebaya Noni dan Kebaya Kontemporer yang dibawakan oleh para model salah satunya model papan atas Cathy Sharon.

Secara khusus juga diperagakan Kebaya Labuh serta Kerancang sebagai dua nominator dari Indonesia yang diajukan ke UNESCO bersama kebaya dari 4 negara peserta lainnya.

Dalam kesempatan ini Komunitas Kebaya Indonesia menampilkan tari sirih kuning yakni tarian yang khusus untuk menyambut tamu kehormatan dari Provinsi Riau dan penarinya mengenakan Kebaya Labuh. Sedang Tari Ondel-Ondel dari Betawi menutup acara workshop di hari pertama dan penarinya juga memakai Kebaya Kerancang yang juga dinominasikan ke UNESCO.

Para delegasi antusias melihat koleksi kebaya Batik Chick, Kebaya Vielga serta aneka rupa assesoris khas Indonesia.

Wakil Ketua Timnas Kebaya Indonesia, Miranti Serad, menjelaskan saat working grup berlangsung, delegasi Singapura menceritakan bahwa ada pengusaha Singapura yang pesan kebayanya di Indonesia.

"Saya tadi surprise dan senang saat delegasi Singapura mengungkapkan ada pengusahanya yang memesan kebaya di Indonesia dan dijual di negaranya," ujar Miranti.

Hal ini dibenarkan Penny Dewi Herasati, Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang.

"Jadi kedatangan delegasi Singapura sekalian melihat 'anak-anaknya' dan ini suatu kolaborasi yang luar biasa, komunitas kebaya Singapura membantu UMKM Kebaya di Indonesia," tutur Penny.

Baca Juga: