JAKARTA - Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita menegaskan kolaborasi menjadi kunci bagi IKM untuk bisa tumbuh dan berkembang. Tanpa adanya kerja sama, daya saing IKM tak akan pernah meningkat.

"Makanya kemitraan itu penting, industri besar harus beri kesempatan bagi IKM untuk berkembang. Kemudian, dari sisi IKM jaminan suplai itu harus dijaga, karena itu yang dibutuhkan industri," ucap Reni dalam Diskusi Virtual terkait penghargaan Upakarti 2022 Bangkit Bersama Industri Kecil dan Menengah yang diselenggarakan FMB9 di Jakarta, Senin (8/8).

Selama ini, papar Reni, Kemenperin berbuat banyak agar IKM bisa berkolaborasi dengan industri besar. IKM menjadi pemasok bahan bakunya. Kolaborasi lainnya ialah bagaimana menghubungkan IKM dengan marketplace agar produknya bisa dijual di pasar online.

Salah satunya yang dilakukan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah dengan mengadakan pelatihan program E-smart IKM yang bertujuan supaya pelaku IKM menguasai bisnis secara digital. Yakni mulai dari pemasaran sampai pembukuan secara digital.

Apalagi di tengah Pandemi Covid-19, IKM harus bangkit. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mempermudah Kemenperin mengumpulkan dan mengelola data IKM yang ada di Indonesia.

Adapun para penerima penghargaan Upakarti 2022 berharap agar pelaku IKM terus meningkatkan kualitas produk dan kapasitas usahanya. Tujuannya agar produk produknya bisa menembus pasar ekspor dan bisa bersaing di pasar global.

Perkuat Daya Saing

Penerima Penghargaan Upakarti Jasa Kepeloporan, Taryono mengatakan melalui PT. Pangansari Utama, pihaknya melakukan sejumlah langkah konkret untuk meningkatkan daya saing IKM di daerah daerah baik di Jakarta, Sorong Papua Barat dan Makassar.

"Kami terjun ke lapangan langsung berhadapan dengan IKM IKM di Jakarta dan daerah daerah, beri pembinaan dan untuk meningkatkan kapasitas usahanya," ucapnya

Pangansari memulai dengan langkah memberikan edukasi secara komperehensif kepada pelalu IKM, khususnya dengan mengoptimalkan hasil alam berupa sayuran, buah buahan, ikan termasuk melibatkan ahli pertanian dan perikanan.

Kepada para produsen tahu di Jakarta misalnya, Taryono banyak memberikan pengarahan mengenai hygiene dan sanitasi pada saat proses pengolahan, mulai dari pemakaian bahan baku, proses pengolahan, packing dan distribusi.

Lalu pada produsen kerupuk dengan memberi pengarahan pada saat proses pengolahan tidak menggunakan bahan pengawet atau formalin. "Karena kalau sampai menggunakan saat kimia pada makananan maka itu sangat berbahaya,"ucapnya.

Kata dia, berkat pembinaan Pangansari, omset IKM IKM itu meningkat pesat p sampai 500 persen dan dapat memiliki aset yang lebih lengkap.

Terkait inovasi, dia berharap agar IKM ini terus dapat mengembangan usahanya. "Penting untuk terus meningkatkan kualitas produk agar bisa bersaing di pasar luar negeri atau ekspor,"ujarnya.

Olahan Pangan

Sama dengan Taryono, Siti Saharia Mahindar, Penerima Penghargaan Upakarti Jasa Pengabdian berharap agar pelaku IKM terus berinovasi. "Yang penting ada niat, ada skill, ada modal, ada pasar dan tidak gensi," ujarnya.

Siti selama ini mengabdikan dirinya untuk membantu memperkuat ekonomi warga korban erupsi Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Sekitar 2.000 KK yang dia bantu.

Di sana Siti mendirikan IKM yang bergerak di sektor pangan olahan, ia juga punya brand khusus untuk kecap manis kesehatan. "Agar bisa bersaing di pasar, kamu harus berbeda dengan yang lain,"papar dia.

Siti mengapresiasi kepada panitia Upakarti karena telah memilihnya untuk menerima penghargaan Upakarti 2022. Dia berharap penghargaan ini memberi motivasi bagi bagi pekerja di IKM-nya serta seluruh IKM di tanah air.

Sebagai informasi Penghargaan Upakarti ini untuk mendorong pertumbuhan IKM, penghargaannya terdiri dari kategori jasa pengabdian dan kepeloporan, penghargaan akan diberikan oleh Presiden pada November 2022.

Baca Juga: