Ramai menjadi perbincangan warganet usai beredarnya sebuah potongan video seseorang yang diduga anggota DPR sedang menonton video porno dari telepon genggamnya saat rapat. Akan tetapi tidak disebutkan identitas pria itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Habiburokhman, mengatakan sampai saat ini tidak ada laporan dan informasi resmi terkait anggota parlemen yang menonton video porno.

"Sejauh ini kami belum terima laporan atau informasi resmi apa pun," paparnya, Senin (11/6).

Dirinya menyebutkan, pihaknya tidak dapat melakukan tidak lanjut dugaan anggota DPR menonton video porno tanpa adanya laporan resmi. Usai mendapatkan laporan resmi, tahap selanjutnya dilakukan verifikasi sehingga sanksi baru dapat diberikan apabila terbukti melanggar etika tersebut.

"Prosesnya kita harus terima laporan, baru verifikasi apakah benar kejadiannya, siapa pelakunya, kapan terjadi dan di mana. Kalau semua jelas baru proses di MKD bisa berjalan," katanya.

Kemudian, Habiburokhman tidak ingin berasumsi dini tanpa bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

Keterangan dia, kasus tersebut berbeda dengan yang terjadi beberapa tahun lalu. Perlu diketahui sebelumnya, anggota DPR tertangkap sedang menonton video porno oleh wartawan, lalu terdapat pihak yang dinilai mampu memberikan informasi akurat.

"Kita nggak mau berasumsi secara prematur. Kasusnya beda seperti dulu, wartawan yang memergoki dan ambil foto langsung dan memberikan informasi resmi akurat," pungkasnya.

Baca Juga: