JAKARTA - PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional (PAN) sepakat untuk menggelar pertemuan lanjutan untuk membahas penjajakan koalisi mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) 2024-2029.

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengatakan akan melakukan kunjungan balasan ke Kantor DPP PAN setelah terlebih dahulu mendapat kunjungan dari Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), beserta jajarannya di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Jumat (2/6).

Megawati mengatakan telah memerintahkan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, untuk menjalin komunikasi sekaligus berkunjung ke Kantor DPP PAN untuk menindaklanjuti pertemuan pertama dengan PAN.

Megawati menjelaskan bahwa partainya sudah membentuk dua tim untuk memenangkan Capres Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Tim pertama adalah Tim Pemenangan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 yang diketuai oleh Puan Maharani.

Sedangkan tim kedua untuk mengoordinasikan sukarelawan, yang dipimpin Ahmad Basarah. "Tim untuk mengoordinasikan sukarelawan sengaja dibentuk agar semua pihak bisa taat aturan dalam menyikapi Pemilu 2024," katanya.

Megawati mengatakan pertemuan dua pengurus partai itu berjalan dengan suasana kebersamaan dan penuh kehangatan. PAN merupakan partai kedua yang diterimanya setelah sebelumnya PPP yang sudah bersama dengan PDI Perjuangan.

Usai pertemuan, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, mengatakan akan melakukan diskusi di internal partainya untuk membicarakan pembahasan dalam pertemuan pertama. "Banyak hal yang kami diskusikan, saling pengertian, saling memahami satu dan yang lain. Kami sangat panjang berdiskusi tentu terkait berbagai hal yang mengenai kebangsaan kita, dan tentu juga tujuan pokok hari ini adalah tentang kontestasi Pilpres 2024 mendatang," kata Zulhas.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam, mengatakan keputusan PAN merapat ke PDIP dalam Pilpres 2024 menjadi aliansi strategis, karena koalisi itu akan saling menguatkan. Tidak hanya saat ini, tapi juga prospektif untuk masa depan dalam menguatkan visi misi politik moderasi kebangsaan.

"Kerja sama ini akan memperkokoh politik moderasi kebangsaan yang diperlukan di era transisi politik setelah 2024. Momentum itu akan membuat PAN menguat dan bisa mendapatkan dukungan arus bawah lebih kuat mengingat selama ini dukungan PAN masih kuat dari kalangan menengah ke atas," kata Surokim.

Baca Juga: