JAYAPURA - Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Papua kembali sebarkan berita hoaks lewat media massa.Berita hoaks yang disebarkan mereka, menyatakan bahwa kelompok tersebut telah menembak mati lima prajurit TNI di sekitar sungai kecil Bomid, Kabupaten Nduga, Papua pada Selasa (23/3).

Menanggapi berita hoaks tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, menjawab dengan tegas. Jenderal bintang dua didikan Kopassus itu, menegaskanberita yang beredar di medsos, KKSB menembak lima prajurit TNI AD dalam sebuah kontak tembak, tidak benar alias hoaks.

"Tidak ada prajurit TNI termasuk dari Yonif 700/WYC yang terluka atau tewas di Nduga seperti yang beredar di media sosial. Informasi yang beredar di media sosial itu hoaks," tegas Jenderal Yogo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Jumat (26/3).

Menurut Jenderal Yogo, selama ini KKSB sengaja membuat berita hoaks untuk menyudutkan pemerintah dan aparat keamanan (TNI-Polri). Merekaselalu memutarbalikkan fakta di lapangan.

"Seperti berita hoaks dengan menyatakan lima prajurit TNI meninggal dalam kontak senjata di sekitar Nduga yang sekarang mereka sebarkan," katanya.

Sebelumnya, Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa sempat mengungkapkanbahwa secara garis besar KKSB mempunyai tiga sayap gerakan. Pertama, sayap politik. Kedua, klandestin, dan yang ketiga sayap bersenjata. Tiga sayap gerakan ini memanfaatkan medsos untuk saling berkomunikasi.

"Lewat medsos mereka merencanakan aksi dan menyebarkan berita bohong untuk membentuk opini buruk tentang pemerintah Indonesia, termasuk TNI-Polri terkait masalah Papua melalui berbagai platform medsos," kata Kolonel Suriastawa.

Menurut perwira menengah angkatan darat ini, modus dengan menghembuskan dan menyebarkan berita hoaks di medsos adalah trik dari KKSB untuk menciptakan opini bahwa Papua selalu dalam kondisi mencekam. Dan ini sudah berulangkali terjadi.

"Ini merupakan trik mereka dan mereka masif melakukannya, terutama di medsos. Namun demikian, semua personel TNI yang bertugas di daerah rawan harus selalu waspada dan tidak lengah saat menjalankan tugas," ujarnya.

Baca Juga: