Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyusun rencana kerja prioritas perikanan budidaya pada 2021 guna mengoptimalkan rencana penggunaan anggaran untuk budidaya yang meningkat tahun depan.

"Alokasi anggaran untuk membangun sektor perikanan budidaya mengalami peningkatan dari 1,08 triliun pada tahun 2020 hingga menjadi 1,2 triliun pada tahun 2021," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (3/10/2020).

Menurut Slamet Soebjakto, hal tersebut menjadi bukti keseriusan KKP dalam rangka membangun industri akuakultur dalam negeri.

Sebagai informasi, sasaran produksi perikanan budidaya juga mengalami peningkatan, sebelumnya pada 2020 sebesar 18,44 juta ton, sedangkan pada 2021 sebesar 19,47 juta ton. Sementara target untuk nilai tukar pembudidaya ikan (NTPI) juga mengalami peningkatan di tahun 2020 sebesar 101, sementara di tahun 2021 sebesar 102.

Badan Pusat Statistik (BPS) merillis data kinerja ekonomi bulan Agustus 2020 atau tepatnya periode akhir triwulan II. Dalam rillis tersebut, BPS mencatat adanya capaian kinerja positif khususnya menyangkut Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) yang kembali stabil di angka ≥ 100. Bulan Agustus tercatat NTPi naik 0,19 poin dari bulan Juli yakni dari 100,40 menjadi 100, 59.

Ia mengemukakan bahwa angka NTPi menjadi salah satu indikator utama adanya perbaikan daya beli masyarakat, serta naiknya angka Nilai Tukar Usaha Pembudidaya Ikan (NTUPi) mengindikasikan ada perbaikan pada efisiensi produksi budidaya, sehingga ada penambahan nilai tambah margin keuntungan.

Capaian NTPi yang dirilis BPS, lanjutnya merupakan kabar baik di tengah pandemi yang masih melanda. Capaian itu juga dinilai merupakan dampak dari berbagai program stimulus langsung yang terus digelontorkan pemerintah.

"Penyusunan rencana kerja dan alokasi anggaran menjadi sebuah poin penting dalam menentukan arah kebijakan serta keberhasilan pencapaian target pembangunan perikanan budidaya ke depan. Apalagi dengan dijadikannya sektor perikanan budidaya sebagai andalan untuk menggerakkan perekonomian dalam bidang kelautan dan perikanan," jelas Slamet. Ant/E-10

Baca Juga: