JAKARTA - Kelompok separatis di wilayah Papua yang bergolak telah merilis foto-foto dan video yang mereka katakan menunjukkan seorang pilot Selandia Baru yang disandera sejak pekan lalu dalam keadaan sehat, tetapi bersumpah tidak akan membebaskannya sampai pihak berwenang mengakui kemerdekaan wilayah tersebut.
Dilansir VOA, Kamis (16/2), pilot itu, Philip Mehrtens, yang menerbangkan pesawat yang dioperasikan oleh maskapai Susi Air, diculik oleh kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pekan lalu setelah mendarat di wilayah terpencil Nduga.
Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi keaslian gambar tersebut, tetapi seorang teman Mehrtens, yang menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut, mengonfirmasi bahwa itu adalah gambar pilot itu.
Sebby Sambom, juru bicara TPNPB, menunjukkan foto-foto dan video seorang pria berjaket jeans, dikelilingi belasan anggota kelompok itu, beberapa di antaranya memegang senapan atau busur.
"Militer Papua yang telah menangkap saya untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua, mereka meminta militer Indonesia untuk pulang ke Indonesia dan jika tidak, saya akan tetap menjadi tawanan seumur hidup," kata Mehrtens dalam video tersebut.
Salah satu anggota kelompok itu memegang bendera "Bintang Kejora", simbol kemerdekaan Papua.
Dalam pernyataan yang menyertai foto dan video tersebut, Sambom mengatakan bahwa pilot dalam keadaan sehat dan menjadi jaminan dalam perselisihan politik.
Menko Polhukam Mahfud MD berjanji dalam sebuah video pada Senin malam untuk memastikan pembebasan Mehrtens dengan menggunakan "pendekatan persuasif, karena prioritasnya adalah keselamatannya", tetapi mengatakan tidak dapat mengesampingkan penggunaan "cara lain", tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Menjadikan warga sipil sebagai sandera, dengan alasan apa pun, tidak dapat diterima," katanya.